-->

Notification

×

Iklan

Sendirian di Kelas Saat Upacara Bendera, Seorang Siswi SMPN di Bolo Diduga Nyaris Diperkosa

Monday, September 12, 2022 | Monday, September 12, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-12T13:16:41Z

 

Ilustrasi




Kabupaten Bima, Garda Asakota.-      



Apes dialami oleh seorang siswi SMPN di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, sebut saja Bunga. Ia diduga hampir saja diperkosa oleh seorang warga inisial "M", umur 60 tahun.    


Ironisnya, peristiwa memalukan tersebut justeru terjadi di dalam ruangan kelas di bersamaan dengan adanya kegiatan upacara bendera rutin yang dilakukan oleh pihak sekolah, Senin pagi (12/9/2022).    


Kepada sejumlah wartawan, pihak sekolah melalui Kasek menjelaskan awal mula kejadian tersebut. Saat itu, kata dia sekolah sedang melaksanakan upacara bendera rutin setiap hari Senin. Namun salah satu siswinya, bunga, tiba tiba meminta ijin tidak bisa mengikuti upacara lantaran sakit perut.     


Saat itu, kata dia, oleh guru Bunga ditawarkan untuk masuk ke ruangan UKS, sembari diobati. Namun siswi tersebut menolak dan ingin istirahat di dalam kelas saja, dimana ruangan kelas tersebut lokasinya agak jauh dari pengawasan.     


"Nah di saat itulah peristiwa tersebut terjadi," ungkapnya kepada awak media ini di ruang kerjanya, Senin (12/9/2022).    


Terkait dengan terduga pelakunya, ia membeberkan bahwa, diduga pelaku percobaan perkosaan tersebut merupakan oknum warga Pali Daru Desa Darusalam Kecamatan Bolo.     


"Pelakunya orang luar, salah satu warga yang tinggal di Pali Daru, saat ini sudah diamankan oleh pihak Kepolisian, " ujarnya.  


Katanya, berdasarkan kronologis kejadian, saat itu, memang ada seorang laki-laki, separuh baya masuk ke halaman sekolah lewat pagar belakang sekolah. Pelaku sebelumnya sempat ditegur oleh salah satu guru dan dijawab ingin mengambil daun pisang yang sudah tua.    


Karena dianggap biasa, guru tersebut langsung meninggalkan pelaku dan bergabung di barisan upacara bendera.     Rupanya, tidak berselang lama, pelaku tersebut rupanya masuk dalam ruangan kelas sekolah dan melihat bunga. 


Diduga pelaku langsung melakukan pelecehan dan hampir saja memperkosa bunga.  "Berdasarkan cerita Bunga, dirinya mengakui awalnya diraba-raba, Bunga hendak berontak dan teriak, namun diancam oleh pelaku menggunakan sabit, sehingga pelaku dengan leluasa melakukan dugaan pelecehan terhadap bunga.    


Hingga pada akhirnya bunga hendak diperkosa, saat itu, bunga mencoba melawan dan memberitahu kepada pelaku bahwa dirinya kepelet ingin buang air kecil, saat itu juga pelaku langsung melepas korban. Kemudian pelaku keluar dari ruangan kelas dan melarikan diri.     


Kejadian tersebut, sambungnya, diketahui oleh pihaknya setelah mendapatkan informasi yang memberitahukan bahwa siswinya itu kedapatan sedang menangis di dalam ruangan kelas.


Setelah memanggil bunga dan mendengarkan ceritanya, rupanya pelaku merupakan warga Pali Daru. Kebetulan juga ada beberapa siswa dan guru melihat ciri-ciri pelaku sebelumnya di halaman sekolah.  


Waktu itu juga dirinya bersama guru lainnya, langsung melaporkan ke pemerintah Desa Darussalam untuk mencari pelaku. Alhasil, tidak menunggu lama, pelaku kemudian dapat diamankan di kantor Desa.    


"Di kantor Desa pelaku tidak berkutik dan mengelak, mengakui semua perbuatannya, dan mengaku salah dan khilaf. Saat ini pelaku langsung diamankan di Polres Bima untuk di proses lebih lanjut, " terangnya.    


Selaku pucuk pimpinan sekolah, menyesalkan peristiwa itu. Pihaknya berjanji kedepan akan lebih perketat pengawasan di sekolah, siwa-siswi serta lingkungan sekolah.    


 "In shaa Allah kami akan membuat regulasi baru. Besok pagi (Selasa red) saya akan gelar rapat bersama para guru untuk membahas masalah ini, " katanya. (GA. 555*)

×
Berita Terbaru Update