-->

Notification

×

Iklan

10.300 Al-Qur'an Akan Dicetak Dengan Anggaran Rp1,2 M Lebih, Karo Kesra: Insha Alloh, September Sudah Didistribusikan

Friday, August 12, 2022 | Friday, August 12, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-12T00:35:49Z


Kepala Biro Kesra Setda Provinsi NTB, H Sahnan.




Mataram, Garda Asakota.-


Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun Anggaran 2022 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 Milyar lebih untuk pengadaan sebanyak 10.300 Al-Qur'an. 


Berdasarkan data LPSE Provinsi NTB, pengadaan Al-Qur'an sebesar Rp1,2 Milyar lebih ini akan dikerjakan oleh CV Sari Murni sebagai pemenang tender. Perusahaan pemenang tender tersebut rencananya akan bekerjasama dengan salah satu perusahaan percetakan yang ada di Surabaya untuk mencetak ribuan Al-Qur'an ini.


"Jadi pemenang tender ini nanti akan bekerjasama dengan perusahaan percetakan yang ada di Surabaya. Karena pada dasarnya tidak sembarang Al-Qur'an ini dicetak. Dengan anggaran sebesar Rp1,2 M lebih tersebut, Insha Alloh akan dicetak sebanyak 10.300 Al-Qur'an jenis standar yang nantinya akan didistribusikan kepada kelompok-kelompok masyarakat, Masjid, Pondok Pesantren di seluruh NTB," jelas Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi NTB, H Sahnan, didampingi stafnya, Jama'ah, kepada wartawan Kamis 11 Agustus 2022, diruang kerjanya.


Pihaknya mengungkapkan biaya pengadaan per satu Al-Qur'an itu dihitung Rp125 ribu per satu Al-Qur'annya. "Dengan hitungan Rp125 ribu per satu Al-Qur'an. Biaya tersebut sudah termasuk segala pembiayaan mulai dari distribusi termasuk izin penerbitan Al-Qur'an dari pihak Kemenag," jelasnya lagi.


Pihaknya merencanakan sekitar September tahun ini, ribuan Al-Qur'an tersebut sudah dapat didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.


"Insha Alloh bulan September tahun ini, Alqur'an tesebut sudah dapat didistribusikan," imbuhnya.


Dijelaskannya, Biro Kesra Setda Provinsi NTB, memiliki beberapa item kegiatan yang dilaksanakan seperti pemberian hibah bantuan Masjid, Pondok Pesantren, ada juga pengadaan sarana dan prasarana ibadah, seperti sajadah, wireless, dan lain sebagainya.



"Pengadaan Al-qur'an ini menjadi salah satu item pengadaan yang menjadi bagian dari item sarana peribadatan. Untuk Al-qur'an ini sendiri pendistribusiannya nanti akan diserahkan ke pengelola rumah ibadah seperti Masjid, Pondok Pesantren, Kelompok Masyarakat, tergantung dari permintaan dari masyarakat yang biasanya diajukan melalui proposal," jelasnya.


Permintaan terhadap kebutuhan Al-Qur'an di NTB menurutnya cukup tinggi. Bahkan pengadaan tahun sebelumnya malah dianggap masih kurang dan sudah terserap habis di masyarakat.


"Permintaan masyarakat terhadap Al-Qur'an ini cukup tinggi karena memang ini merupakan kebutuhan-kebutuhan masyarakat terkait dengan peribadatan," pungkasnya. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update