-->

Notification

×

Iklan

SMAN 1 Kobi Wajibkan Orang Tua Temani Pengambilan Rapor Anak di Sekolah

Monday, January 10, 2022 | Monday, January 10, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-01-10T06:54:24Z

 

Kepala SMAN 1 Kota Bima Dedy Rosadi, M.Pd, M.Sc. 


Kota Bima, Garda Asakota.-


SMAN 1 Kota Bima menganjurkan orangtua untuk datang ke sekolah mengambilkan raport anaknya. Hal ini penting dilakukan, selain dalam rangka silaturahim juga agar para orang tua dapat mengetahui kondisi anak di sekolah sebagai bentuk perhatian orangtua kepada pendidikan anak.


"Kami juga sengaja mengundang bapak bapak, ibu ibu agar kita bisa saling sinergi komunikasi yang berkaitan dengan sekolah dan perkembangan anak," ungkap Kepala SMAN 1 Kota Bima, Dedy Rosadi, M.Pd, M.Si, kepada Garda Asakota, Senin (10/1/2022).


Pria yang diangkat menjadi kepala sekolah di SMAN 1 Kota Bima sejak Februari 2020 ini secara panjang lebar menjelaskan perkembangan sekolah baik dari aspek SDM-nya maupun maju mundurnya prestasi sekolah. 


"Kita tahu bersama bahwa SMA 1 Kota Bima dulu itu cukup diakui dan diterima di benerapa perguruan tinggi ternama baik di NTB, luar NTB bahkan pergurua tinggi luar negeri.


Nah, sekarang perubahan perubahan yang dialami oleh siswa siswi  maupun SMAN 1 Kota Bima saat ini menjadi tantangan bagi kami.  Saya dan beberapa guru-guru pengajar membuat gebrakan baru yaitu merubah sistem belajar siswa yang dimana kami menerpakan beberapa pola dengan program kelas percepatan," kata pria yang juga alumni SMAN 1 Kobi angkatan 1995 ini. 



Sebelumnya, kata dia, sekolah pernah menjalankan program sekolah akselerasi yang dimana dulu pernah menjadi program yang dilarang oleh HAM karena dinilai pendidikan yang tidak berkeadilan, akan tetapi pihaknya belakangan mampu mencari celah dari pada peraturan menteri (Permen) yaitu dengan menjalankan pola belajar kelas SKS yang tidak membedakan keadaan anak tetapi hanya melihat dari model percepatan. 


Dalam SKS ini ada tiga karakter anak, ada low studi, normal studi dan fast studi. Tiga karakter ini bila diajari oleh seorang guru, dia harus mampu menguasai dari pada ketiga-tiganya yang menjadi karakter siswa-siswi dalam suatu kelas. Sehingga menjadikan seorang guru tertantang dalam kegiatan belajar-mengajarnya. 


Selain itu juga, sambung Dedy, melalui pola belajar SKS ini pihaknya membentuk kelompok KCI yaitu Kelompok Cerdas Isimewa dimana di dalamnya terdapat siswa siswi yang sudah di tes selama 2 bulan dan di datangi orang tuanya  untuk meminta persetujuan anaknya yang lolos kelas percepatan.


"Sekarang sudah ada dua angkatan kelas SKS yang masuk KCI. Angkatan pertama 13 orang, angkatan kedua 18 orang. Mereka inilah yang akan menjadi duta duta SAMAN 1 Kobi dalam kancah persaingan ke perguruan tinggi," pungkasnya. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update