-->

Notification

×

Iklan

Tak Hanya Bansos, Kota Bima Andalkan Program Pemerintah Pusat Atasi Banjir

Thursday, December 30, 2021 | Thursday, December 30, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-30T00:44:17Z

 

Drs. H. Fakhrunraji ME



Kota Bima, Garda Asakota.-


Tidak hanya program bantuan sosial (bansos) seperti PKH, BPNT dan BST yang menolong 6.000 warga miskin terdampak Covid-19, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Bima juga mengandalkan program Pemerintah Pusat dalam mengatasi banjir. 


Padahal saat kampanye Pilkada Kota Bima 2018, Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi SE, menjanjikan dengan mengusung program mencegah banjir yakni one system one integrated. Tapi faktanya hingga kini tak kunjung terealisasi. 


Kepala Bappeda dan Litbang Kota Bima, Drs. H. Fakhrunraji ME, tidak menampik beberapa program dari Pemerintah Pusat membantu Pemkot Bima dalam mengatasi dan mencegah banjir, seperti pembangunan beberapa dam, embung dan relokasi rumah warga di bantaran sungai. 


"Hanya saja program Pemerintah pusat itu akan berakhir pada tahun 2021," ungkapnya. 


Meski demikian, lanjutnya, Pemkot Bima juga mengalokasikan anggaran untuk program mengantisipasi dan mencegah banjir setiap tahun. Hanya saja fokus penanganannya bersifat struktural. 


"Tetap ada dialokasikan setiap tahun. Untuk 2021 ini saja yang dialokasikan Rp4 miliar untuk menangani struktural," ujarnya. 


Lebih jauh Fakhrunraji menjelaskan, penanganan struktural yang dilakukan,  seperti perbaikan saluran drainase, penguatan saluran sungai, hingga melakukan relokasi warga di sekitaran bantaran sungai agar terhindar dari rendaman banjir. 


"Program-program ini sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya. 


Menurut dia, untuk anggaran tahun 2022 mendatang Pemkot Bima, juga masih mengandalkan program Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian (Kementan) untuk membenahi kondisi hulu. 


"Jika kerjasama Kementan berhasil, ada anggaran Rp41 miliar yang kita peroleh tahun 2022 untuk benahi hulu," ungkapnya. 


Menurut dia, pembenahan kondisi hulu melalui program pertanian terintegrasi dengan mengembalikan kearifan lokal. Kata dia, setiap tegalan atau ladang milik warga akan ada daerah resapan air. 


"Pertanian terintegrasi ini akan coba kita padukan tiga unsur yakni pertanian untuk pangan, tanaman untuk pakan ternak dan pohon jangka panjang," ujarnya. 


Selain itu tambah dia, Pemkot Bima melalui APBD Kota Bima tahun 2022 sudah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp8 miliar untuk program-program struktural. 


"Makanya kita sigap, begitu ada genangan disitu tim akan segera lakukan langkah antisipasi segala sisi," pungkasnya. (GA. 009*)

×
Berita Terbaru Update