-->

Notification

×

Iklan

Bupati Bima Diminta Fokus Raih Target PAD, Rafidin; Pencapaiannya Terus Merosot

Sunday, November 21, 2021 | Sunday, November 21, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-21T05:21:37Z

 

Rafiddin, S. Sos


Kabupaten Bima, Garda Asakota.-


Bupati Bima, Hj.Indah Damayanti Putri,SE dan seluruh pegawai serta pejabat di semua SKPD diminta fokus untuk pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya, dari tahun ke tahun target PAD hampir semua SKPD tak ada yang memenuhi target.


"Dua tahun terakhir ini hanya beberapa OPD saja yang berhasil memenuhi target PAD, justru lebih banyak OPD yang masih jauh dari harapan," kata anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Bima, Rafidin S.Sos, kepada sejumlah wartawan, Minggu siang (21/11).


Katanya, postur APBD Kabupaten Bima dua tahun terakhir memang tinggi estimasi target PAD-nya, hingga mencapai angka Rp154 Milyar seperti tahun 2021. 


Namun faktanya sampai dengan Nopember ini hampir semua dinas tak mencapai angka 50 persen, sedangkan waktunya tinggal sebulan lagi.


"Ini menandakan bahwa kepemimpinan Dinda-Dahlan tak mampu berbuat maksimal, sehingga target pencapaian PAD terus merosot," ungkapnya.


Dugaan ini memiliki dasar yang jelas yaitu tingginya plafon APBD terutama  sektor pendapatan PAD. Namun, di tengah jalan banyak saja alasan eksekutif turunnya pendapatan daerah antara lain karena covid19, deviden atau jasa giro dari sejumlah simpanan di beberapa bank, juga tak adanya penyertaan modal.


"Saya anggap semua alasan itu tak ada kaitan dengan pencapaian PAD.Sebab estimasi PAD yang dituangkan dalam RAPBD atau APBD itu berdasarkan analisa dan hitungan yang jelas dan pasti.


Kalaupun meleset hanya beberapa persen saja dari target yang ada.Tapi sekarang, justru yang terjadi adalah PAD kita terus merosot, bukannya menambah setiap tahun," jelasnya.


Ketika wartawan menanyakan penyebab lain dari turunnya pendapatan asli daerah tersebut, Ketua Fraksi PAN ini menduga kuat ada beberapa alasan yang membuat pejabat dan pegawai di semua OPD tidak bekerja secara maksimal.


Misalnya, tidak adanya perhatian serius dari kepala daerah dalam rangka mengelola anggaran Rp1.8Triliun per tahun tersebut secara baik dan profesional serta tepat sasaran untuk kepentingan dan kemaslahatan umat.


"Sekali lagi saya sampaikan bahwa Dinda Dahlan tidak serius membangun daerah dan sejahterakan rakyat di kabupaten Bima. Sebab sejak menjadi Bupati dari tahun 2015 hingga 2021 ini pencapaian PAD tak terlihat adanya peningkatan, malah menurun banyak," urainya.


Di akhir pendapatnya, Rafidin menyampaikan pesan moral kepada Bupati Bima, Wakil Bupati Bima, Sekda dan seluruh jajaran pemerintah daerah kabupaten Bima agar betul betul memanfaatkan anggaran yang ada dengan sebaik mungkin, terutama memperhatikan nasib petani di seluruh kabupaten Bima yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan.


"Kita ini hanya mengandalkan dana transfer dari pusat untuk bangun daerah ini.potensi PAD cukup banyak tapi tidak dikelola dengan baik oleh eksekutif. Bahkan untuk capaian PAD dari sumber pendapatan yang ada saja tidak mampu dilakukan oleh Dinda Dahlan sekarang," bebernya. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update