-->

Notification

×

Iklan

SDN 29 Tanjung Kota Bima Gelar Nobar Flm G30S PKI

Friday, October 1, 2021 | Friday, October 01, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-10-01T08:57:41Z

 



Kota Bima, Garda Asakota.-


Kamis 30 September 2021 bertempat di halaman sekolah, seluruh siswa beserta guru dan staf TU SDN 29 Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima menggelar kegiatan nonton bareng (nonton bersama) film Nasional Pengkhianatan G30S/PKI. 


Momen langka ini memancing semangat dan antusiasme seluruh siswa. Menurut Iqbal Tanjung, S.Pd, SDN 29 Tanjung merupakan satu-satunya sekolah di Kota Bima yang melaksanakan kegiatan nobar flm pengkhianatan G30S/PKI sehingga edukasi tentang bahaya laten PKI kepada generasi bangsa saat sekarang harus disampaikan.


Kegiatan Nonton Bareng film Pengkhiatan G30S/PKI, kata guru Olah Raga ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa siswi tentang sejarah dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan NKRI dari bahaya laten PKI sampai mengorbankan nyawanya.


Diakuinya, perasaan siswa terharu bahkan sampai menangis melihat peristiwa peristiwa biadab oleh PKI baik pada anak kecil maupun pada saat ibadah. 


Usai nobar, lanjut Iqbal kemudian para siswa dan siswi diberikan tugas untuk menyebut tentang nama nama pahlawan yang gugur, tempat kejadiannya maupun nama nama penjahat/PKI yang mati.


Sementara itu, Kepala SDN 29 Tanjung Kota Bima, Rustam, S.Pd, mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja di momen 30 September 2021 memprogramkan kegiatan ini sehingga sejak usia dini seperti ini siswa siswi diberikan pendidikan sejarah agar cita cita Merdeka Belajar sesuai dengan program Menteri Pendidikan dan Kebudyaan  sekarang dapat diimplementasikan dengan sebuah kegiatan nyata seperti yang dilakukan pihaknya saat ini dan Cinta terhadap NKRI. 


Ia menambahkan bahwa, siswa yang ikut kegiatan nobar ini khusus kelas V dan kelas VI berjumlah 150 siswa dengan durasi film 4 jam 30 menit. 


"Mereka sangat senang melihat dan menonton film bersejarah. Yang belum tentu di rumahnya mereka nonton bersama orang tuanya, apalagi profesi orang tuanya di Tanjung kebanyakan nelayan dan di pelabuhan. Jadi waktu luang bersama anaknya sangat terbatas, inilah tujuan sekolah dalam merdeka belajar untuk siswa siswi," pungkas Rustam. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update