-->

Notification

×

Iklan

Profesor I Nengah Dasi Astawa; STIE Bima Terus Berbenah Menuju Kampus Hebat

Monday, June 21, 2021 | Monday, June 21, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-06-21T07:52:35Z

 






Kota Bima, Garda Asakota.- 


Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima terus berbenah diri, dan meningkatkan kualitas akademik maupun infrastrukturnya.


Hal itu diakui Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Prof I Nengah Dasi Astawa, saat meresmikan Perpustakaan dan Inkubator Bisnis STIE Bima, Sabtu (19/6).


"STIE Bima selalu berupaya sekuat tenaga untuk membangun kampus menjadi kampus yang berdaya mutu. Hal itu terlihat dari keberadaan perpustakaan sebagai jantung perguruan tinggi. Sangat mengapresiasi Pak Ketua STIE Bima dan jajaran yang sudah bekerja keras,” pujinya.


Pria yang dikenal sangat riang gembira itu juga merasa sangat senang dengan kehadiran inkubator bisnis. Dia menilai itu terobosan baru dalam menyeimbangkan materi kelas dan praktek. 


Dengan kehadiran perpustakaan dan inkubator bisnis ini, I Nengah Dasi Astawa yakin STIE Bima akan menjadi kampus hebat. Lanjutnya menyelipkan pantun.


“Sehari lima kali sholat, kalau sholat jangan pernah terlambat. Saya yakin kampus ini akan menjadi hebat, karena dipimpin dengan cara professional dan bermartabat,” ucapnya dengan pantun.


Untuk dia berpesan, STIE Bima terus memacu kualitas agar melahirkan generasi hebat dan berkualitas.


“Kepada seluruh civitas STIE Bima untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas,” pesannya.


Di tempat yang sama, Ketua STIE Bima Firdaus menegaskan, pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk mahasiswa. Salah satunya adalah menghadirkan perpustakaan dengan suasana yang sangat nyaman dan fasilitas lengkap.


“Tugas kami menfasilitasi. Memastikan mahasiswa kami mendapatkan fasilitas terbaik agar mereka terus memacu diri meningkatkan kualitas keilmuan. Salah satunya adalah perpustakaan ini,” ujarnya.


Begitupun dengan Inkubator Bisnis, alumni SMAN 1 Kota Bima ini menegaskan, selama ini mahasiswa bimbinganya sangat kreatif. Terbukti, banyak produk baru dan unik yang dibuat melalui program KKN. Banyak menghasilkan produk yang mungkin belum dibuat oleh orang lain. Untuk itu maka perlu ada bagian khusus yang menangani hal demikian.


“Sebut saja produk yang kami maksudkan ini misalnya adalah kripik daun kelor, kripik cangkang kepiting. Dengan adanya Inkubator Bisnis ini, produk yang dihasilkan diharapkan dapat dikembangkan secara berkelanjutan,” tuturnya.


Pria dengan sapaan akrab Fedo ini berharap, seluruh fasilitas yang disediakan tersebut dapat dimanfaatkan sebagik-baiknya. Karena sebagus apapun pihaknya membangun fasilitas, jika tidak dimanfaatkan maka akan sia-sia.


Pihaknya pun hanya bisa memicu, baik melalui kebijakan ataupun dengan fasilitas. Sekarang adalah  giliran mahasiswa yang bisa memanfaatkan atau tidak.


“Kita ketahui semua, ada istilah buku adalah jendela dunia. Maka kami ingin mengantarkan mahasiswa kami menjelajah dunia dengan buku-buku yang kami sediakan,” tambah pria kelahiran 1977 ini. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update