-->

Notification

×

Iklan

Berkat Pemulung Volume Sampah di TPA Kota Bima Alami Pengurangan

Tuesday, May 4, 2021 | Tuesday, May 04, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-05-04T02:59:23Z
Suhardin, ST




Kota Bima, Garda Asakota.-


Tumpukan sampah di TPA Kota Bima diakui berkurang meski belum mencapai dari  target Nasional. Kondisi ini, kata Kabid Persampahan DLH Kota Bima, Suhardin, ST, tidak terlepas dari peran para pemulung yang beroperasi di kawasan TPA.


"Patut kita apresiasi karena memang harus diakui bahwa masalah persampahan di Kota Bima ini dari tahun ke tahun volumenya makin naik," ungkapnya kepada wartawan Senin (3/5).

 

Bisa dibayangkan setiap hari produksi sampah Kota Bima sebanyak 160 ton hingga tidaklah heran jika TPA sekarang sudah over kapasitas. 


"Tingginya sampai 5 meter padahal target awal kita dengan luas TPA 1 hektar mampu menampung sampah hingga 5 tahun tapi akibat dari produksi sampah cukup banyak akhirnya baru separuh periode TPA kita sudah penuh sampah," terangnya.


Menurutnya, secara Nasional untuk pelayanan sampah Kota Bima berada di angka 76 persen dari target Nasional sebesar 80 persen masih kurang 4 persen dilihat dari sisi ketersediaan armada sampah mulai dari dumptruck, ambrol, dan kontainer yang memang Kota Bima masih kurang.


"Idealnya itu kalau bisa tiap kelurahan punya 2 kontainer, sementara saat ini Kota Bima memiliki 42 unit. Yah, minimal harus ada 7 ambrol," akunya.


Kemudian dari sisi pengurangan sampah Kota Bima diakuinya berada di level 8 persen saja dari target Nasional 20 persen masih kurang 12 persen, ini semua berkat para pemulung yang beroperasi di kawasan TPA.


"Jumlah pemulung di kawasan TPA ada sekitar 35 orang dan beroperasi di sekitar TPA, setiap hari mereka inilah yang membantu Pemerintah Kota Bima mengurangi sampah di TPA, 8 persen bukanlah angka yang kecil jika produksi sampah kita setiap harinya 160 ton.


Patut diberi penghargaan karena seandainya nggak ada mereka maka bisa dipastikan sampah plastik (bahan daur ulang) Kota Bima ini berada dalam taraf darurat sampah," imbuhnya. 


Kedepan, kata dia, target DLH khususnya bidang Persampahan di tahun 2023 nantinya pengurangan sampah sudah sampai pada level 20 persen. Untuk mencapai target Nasional, diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak untuk sama sama peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan,  melalui pengurangan, pemilihan dan daur ulang sampah dari sumber sampah.


Hal tersebut telah dilalukan  terobosan melalui pembentukan bank sampah,  penyediaan TPS/TPS3R.


"Dan hal yang paling penting adalah mengajak keterlibatan masyarakat luas untuk peduli sampah melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi tentang peduli sampah dan lingkungan hidup," harapnya. (GA. 003*)

×
Berita Terbaru Update