-->

Notification

×

Iklan

Buka Dapur Umum, KOPA MBOJO Intens Salurkan Nasi Bungkus untuk Korban Banjir

Sunday, April 4, 2021 | Sunday, April 04, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-04T13:09:26Z



Kota Bima, Garda Asakota.-


Saat ditemui di Dapur Umum Kopa Mbojo tepatnya di area Paruga Nae Kota Bima. Semua personil sedang sibuk menyiapkan konsumsi untuk korban terdampak banjir bandang Kabupaten Bima. Sebagian terlihat sedang memasak dan membungkus nasi, sementara sebagian lagi sedang menaikkan nasi bungkus di sebuah pick up warna putih.


Kopa Mbojo peduli banjir bandang yang melanda beberapa Kecamatan di Kabupaten Bima merasa terpanggil untuk ikut meringankan beban keluarga yang berdampak banjir.





Koordinator Lapangan, M. Yeriansyah, S.Pd, menjelaskan kegiatan ini atas inisiatif para senior mereka diantaranya Mas Yanuar, Aba Dedy, dan Mas Evan. "Dan alhamdulillah sumbangan terus berdatangan mulai dari bahan makanan pokok sampai pakaian layak pakai," ungkapnya, Minggu (4/4). 


Lebih jauh pria yang kerap disapa Yeyen ini menuturkan bahwa bantuan diterima pihaknya termasuk dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri. "Khusus untuk penyaluran bantuan, kami bagi tim menjadi 3 tim dengan 5 kendaraan dengan sasaran dua lokasi utama yaitu Bolo-Madapangga, Monta sampai Woha," ucapnya.


Di tempat terpisah Ketua Umum Kopa Mbojo, M. Ilyas, S.Pd, berharap kepada semua stakeholders agar memandang banjir bandang ini sebagai pelajaran berharga bagi semua pihak. Begitu pentingnya melestarikan alam dan menghijaukan hutan. "Sebab kita tumbuh besar bersama alam," ucapnya.


Ucapan terima kasih disampaikannya kepada segenap donatur yang telah mempercayai pihaknya dalam menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita korban banjir bandang Kabupaten Bima . "Dan In shaa Allah satu minggu kedepan dapur umum Kopa Mbojo akan tetap kami fungsikan," tuturnya.


Untuk malam ini tim 3 tengah menuju Desa Campa Kecamatan Madapangga yang diinformasikan ada jembatan putus. Dan rencananya tim akan bermalam di desa Campa kalau ada kendala semua perlengkapan telah disiapkan termasuk carmantel dan tenda dome. 


"Kami sengaja memaksakan untuk masuk daerah Campa yang sangat terisolir. Karena warga desa Campa adalah keluarga besar Kopa Mbojo. Setiap tahun Kopa Mbojo melakukan pendidikan dasar pencinta alam (PDPA) di hutan lindung desa Campa dan Woro," pungkas anggota Kopa Mbojo lainnya, Faujin, S.Pt.  (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update