-->

Notification

×

Iklan

MUI Kota Bima Kecam Keras Maraknya Tindakan Asusila

Thursday, February 25, 2021 | Thursday, February 25, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-03-08T03:07:04Z
Ketua MUI Kota Bima, TGH. Abidin H. Idris.

Kota Bima, Garda Asakota.-

Kejadian tragis seorang bocah di Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima yang diduga meninggal dunia akibat perbuatan asusila menuai beragam kecaman dari berbagai pihak, tak terkecuali dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Bima.

Bahkan MUI Kota Bima mengutuk keras kasus asusila dan amoral yang terjadi akhir-akhir ini yang dinilai sudah di luar batas kewajaran sebagai manusia. 

"Ini perilaku binatang, tentu tidak bisa dibiarkan terus terjadi. Harus ada langkah-langkah nyata dari Pemerintah melalui regulasi atau Perwali," ungkap Ketua MUI Kota Bima, TGH. Abidin H. Idris, Kamis (25/2).

Dia menyebut tindakan asusila yang menimpa bocah di Kelurahan Dara. Kejadian ini, kata dia, tentunya harus menjadi atensi semua pihak utamanya Pemerintah Daerah dengan semua instrumen yang ada karena pemerintah itu punya kekuasaan dimana dengan kekuasaannya bisa mengeluarkan Regulasi minimal Perwali yang mengatur tentang pembinaan anak.

"Mungkin salah satunya dengan memberlakukan jam malam sehingga dengan begitu kebebasan anak anak kita dapat dibatasi, dengan hal ini In shaa Allah kejadian kejadian di luar batas kewajaran dan melanggar norma itu mungkin tidak terjadi lagi," katanya.

Dengan kasus ini pihaknya berharap juga kepada para orang tua untuk selalu memantau dan mengontrol perilaku anak termasuk mengontrol penggunaan gudget atau telepon pintar karena orang tua memiliki tugas dan tanggungjawab terhadap perilaku anak.

"Orang tua jangan asyik sendiri pencet HP, sementara anak anak di biarkan tanpa kontrol dan pengawasan hingga saat anak keluar rumah, dengan siapa orang tua tidak tahu sehingga terkesan orang tua itu mencari kesenangan sendiri saja tanpa peduli akan hidup anaknya. Miris memang, zaman sekarang Balita sekalipun sudah bisa dan tahu pakai android apalagi yang usianya di atas itu," sedihnya.

Diakuinya, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan. Kenakalan sekarang bukan lagi kenakalan remaja atau pemuda tapi para orang tua juga. "In shaa Allah MUI akan turun ke masyarakat yang nantinya kami awali dari dunia pendidikan untuk memberikan pembinaan," tutupnya. (GA. 003*)

×
Berita Terbaru Update