-->

Notification

×

Iklan

Diduga Depresi Tanaman Jagung Terserang Hama, Petani ini Akhiri Hidup Dengan Menenggak Racun

Sunday, February 14, 2021 | Sunday, February 14, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-02-14T06:53:12Z

 

Dompu, Garda Asakota.-

Diduga depresi akibat mendapatkan ujian tanaman jagung di areal ladangnya diserang oleh hama tikus dan babi, Burhanuddin (36 tahun), warga Dusun Tompo Desa Sori Tatanga Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun serangga.

Berdasarkan keterangan Paur Sub Bagian Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah, kejadian tragis yang menimpa Almarhum Burhan ini terjadi bermula pada Sabtu 13 Februari 2021, sekitar pukul 16.30 wita, saat itu Almarhum Burhan tengah duduk bersama isterinya yang bernama Maryam (34 tahun) di pondokannya yang berada di ladang Jagung Dusun Tompo.

Saat itu, kata Hujaifah, usai berkeliling mengontrol tanaman jagungnya. Almarhum sangat sedih mengetahui tanaman jagungnya terancam gagal untuk dipanen dikarenakan terserang hama tikus dan babi. Kesedihannya itu disampaikannya kepada isterinya seraya berkata,”Jika melihat keadaan tanaman jagung seperti ini, Saya tidak sanggup lagi bertani jagung dan lebih baik saya mati saja".

Mendengar ucapan sang suami, kata Hujaifah, Maryam pun berusaha menenangkan dengan menimpali,  “Jangan ngomong begitu, tidak baik, kita banyak bersabar saja". Namun pada saat itu, posisi keduanya saling membelakangi. Tak disangka oleh Maryam, rupanya saat membicarakan itu, Almarhum menenggak racun serangga jenis insektisida dupont lannate yang dicapur dengan racun ulat merk Sidametrin.

“Lantas saat Maryam membalikan badannya ia melihat sang suami sedang pingsan dan dalam posisi terlentang. Maryam yang panik berteriak dan menangis seraya meminta pertolongan warga setempat,” kata Hujaifah menceritakan kronologisnya.

Tak lama kemudian, kata Hujaifah, tetangga korban bernama Sahrul dan Lukman pun merapat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan membantu menggotong korban menuju jalan raya berjarak kurang lebih 500 meter.

“Tiba dipinggir jalan, korban dinaikan ke mobil Pick up yang kebetulan lewat saat itu dan segera dibawa menuju Puskesmas Kempo. Dan di tengah perjalanan nyawa korban tak tertolong. Jasad almarhum selanjutnya dibawa ke rumah orang tuanya, Syamsuddin di Dusun Baru, Desa Ta'a, Kecamatan Kempo,” tuturnya.

Mengetahui hal itu, Kepala Kepolisian Sektor Kempo, Iptu Zuharis bersama anggotanya mendatangi rumah duka dan berkoodinasi dengan Pihak keluarga.

Pada kesempatan itu, Kapolsek menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menasehati untuk menerima takdir Allah dan jangan sampai terjadi hal-hal yang dapat menggangu Keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dari pihak keluarga menerima dan ikhlas atas kejadian ini sebagai sebuah musibah, pihak keluarga juga menjelaskan bahwa Korban diduga tertekan dengan masalah yang dialaminya, termasuk memikirkan utang yang dipakainya sebagai modal menanam jagung. (red.*)

×
Berita Terbaru Update