![]() |
Kadis Kominfo Kobi, Ir. H. Supawarman |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Pemerintah Kota
(Pemkot) Bima menggelontorkan anggaran yang lumayan besar yakni sebesar Rp6,6
Milyar untuk membangun Command Center (CC) Tahun Anggaran (TA) 2020 ini.
Kabag ULP Pemkot Bima, Iskandar Zulkarnain, S.STP, yang
dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya tender paket proyek pengadaan sarana
dan prasarana command center di Pemkot Bima. "Benar pak, nilai proyeknya
sesuai yang tertera di LPSE," ungkap Iskandar, Kamis (24/12/2020).
Pihaknya
mengaku tidak bisa memberikan penjelasan secara rinci menyangkut detail
anggarannya. “Soal itu, bisa dikonfirmasi langsung ke PPK nya. Sebab begitu
selesai lelang, dokumennya sudah dikembalikan ke PPK. Namun secara garis
besarnya, main projectnya lebih besar di pengadaan prasarana video wall,
instalasi jaringan, dan prasarana penunjang lainnya,” terang Iskandar.
Sementara itu, Kadis Kominfo Kota Bima, Ir. H. Supawarman, sebagai
leading sector pembangunan CC ini, menjelaskan hadirnya Command Center (CC) selain
memudahkan Pimpinan mengambil kebijakan. Command Center juga menurutnya
berfungsi untuk memonitor kerja setiap OPD, pendapatan, keuangan, pendidikan,
kehadiran Pegawai, kesehatan termasuk Memonitor CCTV yang telah di sebar di
berbagai titik sentral Kota Bima.
"Jadi, semua terpantau di Command Center. Akan langsung
kelihatan di monitor, pegawai nggak masuk berapa hari, semua akan terpantau,
jadi tak perlu lagi Pimpinan panggil lagi karena ada grafik laporan melalui
Command Center itu sendiri. Dan untuk mendukung proses itu 12 orang Tenaga Ahli
IT nantinya akan di tempatkan di ruang kendali utama Command Center Pemerintah
Kota Bima yang bertugas mengontrol pengoperasiannya,” terang Supawarman.
Untuk sementara
ini, pihaknya mengaku masih akan menggunakan tenaga IT yang ada dulu, karena pihaknya
mengaku juga memiliki Tenaga Ahli di luar, 1 untuk Programer dan 1 lagi untuk
jaringan. “Mereka ini tenaga yang kita kontrak sedangkan Ahli IT PNS kita masih
kurang, ya ada beberapa lah termasuk di Kominfo,” cetusnya.
Mengenai alat yang dipakai saya tidak tahu import atau tidaknya yang jelas ada di Indonesia yang dibeli sesuai perencanaan atau sesuai spek dan sekarang kita pakai 21 layar. "Inshaa Allah awal tahun mulai diresmikan," pungkasnya. (GA. 212/003*)
Post a Comment