-->

Notification

×

Iklan

Anggota DPRD Kota Bima Soroti Proyek Lampu Hias Jembatan Senilai Rp1,4 M

Saturday, December 19, 2020 | Saturday, December 19, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-12-19T22:29:17Z

M. Irfan, S. Sos, M.Si

Kota Bima, Garda Askota.-

Program pemasangan lampu hias impor pada tiga jembatan di Kota Bima yang menelan anggaran senilai Rp1,4 Milyar disorot oleh anggota Komisi II DPRD Kota.

Baca berita sebelumnya terkait hal ini:

https://www.gardaasakota.com/2020/12/malam-pergantian-tahun-warga-kobi-bisa.html

Kepada wartawan, anggota Komisi II DPRD Kota Bima, M. Irfan, S. Sos, M.Si, menyorot proyek pengadaan lampu jalan senilai Rp1,4 Milyar di tengah masyarakat Kota Bima yang tengah dilanda wabah covid19 dan mengalami kesulitan ekonomi. 

Seharusnya, kata dia, Walikota memprioritaskan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat sesuai dengan visi dan misi Pemerintahan.

"Kalau melihat dari keinginan dan tujuan program Pemerintah Lutfi hari ini untuk mensejahterahkan rakyat. Artinya rakyat harus sejahterah dulu, baru kebutuhan yang lain diprioritaskan," ungkap duta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Sabtu (19/12/2020).

Bagi pihaknya di Komisi II, pemenuhan dana transfer untuk pembayaran tunjangan sertifikasi guru harusnya hal ini menjadi prioritas jika dibandingkan dengan pemasangan lampu hias impor tersebut.

“Karena itu menyangkut hak-hak guru, kecuali ada surat edaran Mendagri yang menahan pembayarannya untuk satu bulan. Tapi sejauh ini kami tidak pernah mendengar apalagi membaca edaran itu. Untuk itu, kami meminta Walikota untuk melihat seperti apa guru hari ini dalam memenuhi haknya setelah melaksanakan kewajiban. Sekolah daring itu kan tetap menjadi kewajiban para guru," imbuhnya.

Menanggapi keluhan kelangkaan air bersih seperti di Bina Baru yang seharusnya juga menjadi prioritas penanganan Pemkot Bima? Irfan menjawab kebetulan dalam waktu dekat ini dewan akan menggelar reses di Dapil masing-masing, makanya dia mempersilahkan warga untuk menyuarakan keinginan itu di Dapil masing-masing. 

"Inti komentar saya, pemerintah jangan memikirkan untuk kepentingan pribadi karena mereka ini hadir tujuannya untuk mensejahterahkan masyarakat. Jangan sampai pernyataan mensejahterahkan masyarakat itu menjadi sebuah musibah,” pungkasnya wanti-wanti. (red*)

×
Berita Terbaru Update