-->

Notification

×

Iklan

Krisis Air Bersih, Ratusan Warga Bina Baru Gedor Kantor DPRD dan Walikota Bima

Monday, September 14, 2020 | Monday, September 14, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-09-14T03:54:40Z
Ratusan warga Bina Baru saat menggelar aksi krisis air bersih, Senin (14/9).

Kota Bima, Garda Asakota.- 

Sudah sekian tahun lamanya, warga di wilayah Bina Baru Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima mengalami krisis air bersih. Guna menagih janji-janji manis pemerintah saat Pilkada beberapa waktu lalu, ratusan warga Bina Baru pagi tadi, Senin (14/9) menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD dan kantor Walikota Bima.

Aksi depan kantor Walikota Bima

Aksi depan kantor DPRD Kota Bima

Menenteng berbagai pamflet, dalam aksinya itu, massa menuntut pemerintah agar segera menyelesaikan persoalan krisis air bersih yang sudah belasan tahun tak mampu dituntaskan.

Saat tiba di kantor DPRD Kota Bima, massa aksi langsung menendang dan menggedor gerbang pagar kantor hingga roboh. Mereka mendesak agar para wakil rakyat yang ada di dalam kantor tersebut segera menemui massa aksi.

Korlap aksi Imam Juardi menyorot dimana sikap dan kepedulian pemerintah terhadap masalah ini. Setiap hari warga Bima Baru terus menangis karena urusan air bersih saja tidak mampu diselesaikan.

"Kami butuh air bersih, mana janji pemerintah ingin memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga Dara dan Bina Baru," tagihnya.

Menurut dia, krisis panjang masalah ini sudah terjadi 15 tahun. Setiap kali pemilihan Walikota Bima, janji soal air bersih hanya janji bohong semata. Sejak jaman Walikota H Qurais, hingga Walikota HM Lutfi, urusan air tidak pernah tuntas.

"Walikota Bima HM Lutfi berkali kali janji untuk warga Dara dan Bina Baru, mana janji air bersih itu," sorotnya.

Kepada DPRD Kota Bima, selama ini hanya berjanji. Saat turun reses juga hanya bisa mengumbar kalimat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Tapi faktanya hingga saat ini belum juga bisa dipenuhi.

"Berapa kali juga kami audiensi soap air ini, tapi tidak juga ada ujung pangkalnya," terangnya.

Massa aksi pun saat berdemonstrasi pun semakin beringas, gerbang besi yang sudah dirusak dan diberdirikan oleh aparat, kembali digedor gedor. Mereka mendesak kepada Ketua DPRD Kota Bila untuk keluar dan menemui massa aksi.

Usai menggelar aksi di depan Kantor DPRD Kota Bima, Senin (14/9) warga Bima Baru Kelurahan Dara melanjutkan aksi menuntut air bersih di Kantor Walikota Bima.

Aksi yang dihadiri juga ibu-ibu tersebut membawa sejumlah tulisan, mengeritik sikap pemerintah yang tidak pernah pro terhadap kepentingan dasar warga. Bahkan untuk mengekspresikan kekesalan, massa aksi membawa galon kosong dan sejumlah botol untuk meminta air kepada pemerintah.

Warga dalam tuntutannya menagih janji Pemerintah Kota Bima untuk serius memperhatikan kondisi warga yang kesulitan memperoleh air bersih. Belasan tahun hidup mereka sengsara karena harus mengais air bersih di tempat yang tidak layak.

"Kalian pemerintah tega sekali membiarkan kami untuk mengambil air dari got kotor," ungkap salah seorang warga.

Korlap aksi Imam Juardi juga menyorot Walikota Bima yang justru menjual air di tengah warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Hidup mereka tidak pernah tenang karen urusan kebutuhan vital yang tidak bisa dipenuhi setiap hari.

"Semua tahu Walikota Bima itu jual air kemasan dengan Merk Asakota. Air juga diambil di rumah Walikota Bima, sementara kami krisis air bersih selama 15 tahun," ungkapnya.

Selama ini diakui Imam, Walikota Bima juga hanya janji-janji. Mereka juga beberapa sudah melakukan audiensi, tapi tidak ada hasil untuk warga Bima Baru.

"Jelas kami sudah tidak tahan, bayangkan saja kami selama 15 tahun kesulitan dapat air bersih," terangnya.

Ibu-ibu yang ikut berdemonstrasi juga angkat bicara. Uang mereka habis untuk membeli air. Air satu tangki yang dibawa juga tidak akan cukup untuk penuhi kebutuhan warga. "Kami ingin urusan air ini segera diselesaikan," tegas Rahmawati. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update