-->

Notification

×

Iklan

Dipertanyakan, Pemulangan 25 Pasien Positif Covid19 di Kota Bima

Saturday, August 1, 2020 | Saturday, August 01, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-08-03T22:46:03Z
PKM Paruga, disinilah lokasi dirawatnya sebagian dari para Pasien Positif Covid19 Kota Bima.

Kota Bima, Garda Asakota.- 

Sebanyak 25 pasien Covid-19 yang diisolasi di Puskesmas (PKM) Paruga dipulangkan ke rumah masing-masing, Sabtu pagi (1/8), padahal mereka ini diduga rata-rata belum mengantongi hasil swab negatif dua kali terakhir.

Lazimnya, Pasien covid 19 baru bisa dinyatakan sembuh harus melalui swab tidak bisa langsung dinyatakan sehat begitu saja. Itupun swabnya harus 2x dan hasilnya negatif berturut-turut baru bisa dinyatakan sehat.

"Dan biasanya juga ada rilis resmi tim gugus tugas Pemprov NTB yang menyampaikan perkembangan penanganannya. Tapi ini kok hanya nerdasarkan surat pernyataan dari Dikes Kota Bima," ujar Benyamin Ahmad, Pengamat Kesehatan Kota Bima kepada Garda Asakota, Sabtu siang (1/8).

Wargapun mempertanyakan, dikemanakan anggaran hampir Rp30 milyar untuk penanganan civid19 tersebut?, sehingga puluhan pasien itu tidak dilanjutkan perawatannya di ruangan isolasi?.

"Padahal baru dua malam yang lalu pasien yang di karantina ngamuk-ngamuk karena tidak ada pelayanan dan kontroling oleh petugas Nakes tiba tiba sekarang sudah diumumkan 25 pasien dinyatakan sembuh," cetus mantan Ketua Dewan Kesehatan Kota Bima ini.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Paruga Rita Astuti yang dikonfirmasi wartawan membenarkan 25 orang tenaga kesehatan tersebut, termasuk dirinya sudah pulang ke rumah masing-masing.

“Kami membawa pulang juga surat keterangan bahwa kami sudah sembuh. Surat itu dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan, bahwa kami sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19,” ungkap perempuan yang juga terpapar Covid-19 tersebut seperti dilansir kahana.net, Sabtu (1/8)

Rita menjelaskan, sesuai dengan revisi kelima mereka sudah tidak lagi positif Covid-19. Revisi kelima itu bukan hasil swab terbaru, tapi aturan yang dipakai untuk protap acuan penanganan Covid-19.

“Jadi kami tidak mesti dirawat lagi di PKM, karena tidak memiliki gejala selama 10 hari dirawat di ruangan isolasi. Sementara kami ini kan sudah 12 hari diisolasi dan tidak memiliki gejala,” tegasnya.

Diakui Rita, hasil positif 25 orang di merupakan hasil pertama dan kedua swab. Dari hasil swab juga, ada dari 25 orang itu yang negatif.  Jadi jika mengaju pada revisi kelima dimaksud, sudah tidak ada lagi swab ketiga. Karena swab ketiga bisa dilakukan

apabila ada keluhan selama 10 hari diisolasi. “Makanya kita dinyatakan sembuh karena tidak ada gejala selama 10 hari. Virus juga akan mati dengan sendirinya di dalam tubuh, yang tersisa hanya tubuh dan kerangka,” jelasnya.

Ditanya tidak khawatir dengan keluarga yang ada di rumah? Rita menjawab mereka akan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 7 hari.  “Intinya kami sudah sembuh, karena kami tidak ada keluhan yang mengarah ke Covid-19,” tegasnya lagi.

Kadis Kesehatan Kobi, Drs. H. Azhari, yang berkali-kali dihubungi wartawan Sabtu siang (1/8), terkait dengan pemberitaan ini belum aktif ponselnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update