-->

Notification

×

Iklan

Intens Blusukan ke Desa-Desa, Dukungan Rakyat untuk H. Arifin Terus Mengalir

Thursday, July 2, 2020 | Thursday, July 02, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-07-04T01:04:08Z
Bakal Calon Bupai Bima bersama warga Kecamatan Langgudu usai blusukan dan pertemuan menjaring aspirasi, Rabu 1 Juli 2020. 


Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

Bakal Calon Bupati Bima, Drs. H. Arifin, M.Si, akhir-akhir ini intens melakukan aksi blusukan ke desa-desa wilayah Kabupaten Bima. Tentu saja aksinya ini berimbas pada kuatnya dukungan masyarakat atas pencalonan dirinya sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bima, menyusul Surat Tugas yang dimandatkan Partai Demokrat.

Tiba di tanah kelahirannya, mantan birokrat Ibukota Jakarta ini tidak berdiam diri dan terus menyambangi warga. Seperti yang dilakukan hari Rabu (1/7) H. Arifin bersama rombongan blusukan untuk bertemu dengan masyarakat di 3 Desa Kecamatan Langgudu.


Mengawali blusukan, pria yang lahir di Wera tersebut menemui warga Desa Laju, kemudian warga Desa Doro O’o dan Warga Desa Rupe, yang disambut penuh antusias dan kekeluargaan. Ramainya sambutan warga sekaligus menandakan bentuk dukungan atas pencalonannya sebagai bakal calon kepala daerah.

H. Arifin saat blusukan di Desa Tolotongga Kecamatan Monta

Memanfaatkan pertemuan dengan warga, H. Arifin menyampaikan keinginan dan motivasinya, maju sebagai calon pemimpin di Kabupaten Bima untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

“Tadi kita bertemu dengan para petani, nelayan dan anak muda. Banyak aspirasi dan keinginan yang mereka sampaikan,” kata Arifin, selepas blusukan.

Secara umum kata dia, karena mayoritas di 3 desa tersebut nelayan dan petani, menyampaikan keluhan minimnya perhatian dari pemerintah. Padahal keduanya merupakan sektor unggulan yang harus mendapat diperhatikan.

“Contoh tambak udang di sana, 80 persen tidak terisi. Artinya mereka butuh bantuan dan perhatian pemerintah daerah, agar bagaimana tambak ini berfungsi dan menjadi bagian yang penting untuk kebutuhan hidup warga setempat,” jelasnya.

Selain itu sambung H Arifin, masyarakat setempat juga menginginkan ada solusi konkrit dari pemerintah terhadap persoalan pupuk. Karena setiap tahun, pupuk langka dan mahal acapkali mencekik para petani.

Masalah lain yang diinginkan warga setempat juga apresiasi terhadap guru ngaji yang masih kurang. Selama ini pun diakui para guru ngaji minim perhatian. Padahal, orang-orang tersebut punya peran penting mendidik akhlak generasi.

Dari sejumlah aspirasi yang diserap tersebut, H. Arifin berdasarkan pengalamannya menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta Timur, tentu telah memiliki formula dan solusi. Untuk sektor nelayan, seperti masalah tambak udang, harus diberikan perhatian serius berupa bantuan bibit dan sarana pendukung.

“Kalau sudah diberikan bantuan, jangan dilepas. Pemerintah harus hadir melakukan pengawasan secara berkala sampai musim panen tiba. Begitu pun untuk kebutuhan pasar, pemerintah harus intervensi. Begitu caranya agar bisa membantu mereka,” terang H Arifin.

Demikian juga dengan masalah pupuk yang selama ini terus menerus dikeluhkan para petani. Dengan jaringan yang sudah ia miliki, apabila dirinya dipercaya menjadi Bupati Bima, akan membuka Pupuk Organik Mandiri, menggandeng pakar dan profesor untuk mewujudkan itu. “Bila perlu, pupuk nanti akan dibuka di tiap kecamatan. Karena bahan pupuk juga dari petani, tinggal diolah,” katanya.

Menjawab aspirasi soal minimnya perhatian untuk ngaji, H Arifin memastikan para guru ngaji, bilal, petugas posyandu, diperhatikan dengan serius. Bentuk apresiasi pada mereka harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

Caranya, karena ia melihat banyak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bima, maka bisa dimanfaatkan dengan baik untuk alokasi yang tepat sasaran. “Anak-anak kita saat ini aset, guru ngaji telah mengambil peran dan harus diapresiasi dengan layak,” ujar pria berkacamata itu.

Pada kesempatan tersebut, H Arifin juga menyampaikan sejumlah keinginannya jika diberi amanah memimpin Kabupaten Bima. Seperti merubah sistem birokrasi agar cepat dan tanggap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, dirinya akan lebih banyak berada di tengah-tengah masyarakat, dari pada berada di kantor.

Bahkan untuk memastikan perjalanan birokrasi baik, maka setiap 2 kali dalam sebulan akan menggelar rapat koordinasi dengan perangkat yang ada, untuk mengevaluasi sejauh mana program pemerintah terlaksana.

“Rapat koordinasi lintas wilayah dan aparatur, 2 kali dalam sebulan, untuk eveluasi semua kerja dan program. Saat pembahasan nanti akan terus dievaluasi, jika muncul masalah, secepat mungkin diselesaikan,” pungkasnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update