-->

Notification

×

Iklan

Bantah Terima Panjar, Pimpinan DPRD NTB Minta Fraksi PAN Tertibkan Ketua BK

Wednesday, June 3, 2020 | Wednesday, June 03, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-06-05T22:55:54Z
Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaeda, SH., MH. bersama Pimpinan Lainnya seperti Wakil Ketua DPRD NTB, H Mori Hanafi, H Muzihir dan H Abdul Hadi, di pendopo Ketua DPRD NTB, Jalan Langko Kota Mataram, Selasa 02 Juni 2020.

Mataram, Garda Asakota.-

Merebaknya isu tidak sedap berkaitan dengan adanya pemberitaan dugaan pemberian uang panjar oknum anggota DPRD NTB berinisial AW kepada pimpinan DPRD NTB yang diduga dicetuskan oleh Ketua BK DPRD NTB disalah satu media cetak, beberapa waktu lalu, untuk mendapatkan paket Jaring Pengaman Sosial (JPS) diklarifikasi oleh Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaeda, SH., MH.

Baca berita terkait :
Polemik JPS di DPRD NTB, BK Akan Panggil AW-FPKB Siap Berkoordinasi dengan Fraksi Lain

“Kami terus terang sangat kaget mendengar adanya isu atau pemberitaan seperti itu. Kami secara tegas menyatakan bahwa pemberitaan itu tidak benar. Dan pemberitaan itu juga sudah dibantah pula oleh oknum AW serta Ketua BK sendiri. Ditambah lagi kami juga tidak tau apa-apa dengan soal itu. Maka dengan tegas kami menyatakan bahwa hal itu tidak benar,” bantah politisi senior Partai Golkar NTB ini didampingi oleh Pimpinan Lainnya seperti Wakil Ketua DPRD NTB, H Mori Hanafi, H Muzihir dan H Abdul Hadi, di pendopo Ketua DPRD NTB, Jalan Langko Kota Mataram, Selasa 02 Juni 2020.

Terkait dengan sikap Ketua BK DPRD NTB yang dianggap mengeluarkan pernyataan ke media massa sebelum melakukan proses klarifikasi, pihaknya mengaku menyerahkan penyelesaian persoalan itu kepada Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) yang mengusungnya menjadi Ketua BK DPRD NTB.

“Soal BK ini, kita serahkan kepada Fraksi yang mengusulkan beliau (H. Najamuddin, red.) sebagai Ketua BK. Kami tidak ingin lebih jauh mengintervensi soal ini. Saya kira, Pimpinan Fraksi PAN lebih tau apa yang harusnya dilakukan,” tegas Srikandi Udayana ini.

Pihaknya mengaku sangat terganggu dengan adanya kekisruhan yang terjadi apalagi tanpa adanya proses klarifikasi terlebih dahulu sebelum dicuatkan kepada publik.

“Saya kira semua orang jika diperhadapkan dengan persoalan yang sama seperti ini, jelas akan merasa terganggu. Apalagi pada sesuatu isu yang tidak benar. Dan itu manusiawi adanya, jika kami semua, pimpinan ini, merasa terganggu dengan adanya isu seperti itu. Namun kami juga tidak menginginkan sesama lembaga ini harus ribut dihadapan teman-teman media. Apalagi hal ini merupakan hal yang prinsip dan sangat sensitive  bagi kami sehingga kami memutuskan untuk menyerahkan hal ini kepada pimpinan Fraksi masing-masing untuk menertibkan atau menyelesaikan masalah anggotanya yang sedikit agak mengganggu kenyamanan di lembaga ini,” imbuhnya.

Penyerahan penyelesaian masalah yang ditimbulkan oleh Ketua BK, menurut Pimpinan DPRD NTB, lebih kepada aspek bagaimana menertibkan oknum Ketua BK ini untuk lebih tertib lagi dalam bersikap.

“Dan mereka taulah apa yang perlu dilakukan, tidak perlu kita mendiktenya lagi dan tidak akan sampai pada permintaan untuk melakukan pergantian Ketua BK. Insha Alloh tidak akan sampai kesitu,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, mengatakan apa yang sudah terjadi itu dianggapnya sebagai sebuah kekhilafan dan sudah dianggapnya telah selesai. “Apalagi didalam kelembagaan ini, kita semua sudah menganggap antara satu sama lain itu sebagai salah satu keluarga yang tidak bisa dipisahkan. Jadi kami tidak akan memperpanjang lagi masalah ini, namun kita serahkan kepada Fraksi nya untuk melakukan pembinaan,” tutup Mori Hanafi. (GA. Im*).
×
Berita Terbaru Update