-->

Notification

×

Iklan

Patut Dicontoh, Dua Orang Warga Ini Kembalikan BLT dari Pemerintah Pusat

Wednesday, May 13, 2020 | Wednesday, May 13, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-13T12:58:02Z

Kota Bima, Garda Asakota.- 

Dua orang penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari APBN yakni M. Nur Fajrin dan Ibnu Farid warga Kelurahan Panggi Kecamatan Mpunda Kota, Rabu (13/5) mengembalikan bantuan uang BLT yang diterima keduanya   kepada warga yang lebih layak menerimanya.


Informasi ini dibenarkan oleh Lurah Panggi Kecamatan Mpunda Kota Bima, Bunyamin. Dikonfirmasi Garda Asakota Rabu (13/5), ia membenarkan adanya dua orang warga penerima bantuan BLT yang mengembalikannya kepada warga yang layak menerimanya.

Disebutnya, dua orang penerima bantuan tersebut yakni M. Nur Fajrin dan Ibnu Farid, yang mengembalikan bantuan pada Dinas Sosial dan anak yatim. "Karena menurut keduanya bantuan itu tidak layak lagi, sebab mereka menyadari masih ada orang yang lebih layak menerimanya," aku Lurah.

Sebagai bukti keseriusan dikuinya, M. Nur Fajrin, langsung membuat surat pernyataan kepada pihak Kelurahan dan bersedia mengembalikannya pada Dinas terkait.

Lurah menuturkan bahwa keduanya ini awalnya terdaftar sebagai penerima bantuan karena memiliki nama dan alamat yang sama sesuai daftar yang datang dari Pusat.

Namun mengantisipasi munculnya kecemburuan sosial warga lainnya, pihaknya bersama Babinsa dan Babinkantimas serta yang bersangkutan melakukan rapat mendadak hingga menghasilkan putusan bahwa keduanya  tidak layak mendapatkan bantuan sebagaimana diterima warga lainnya.

"Alhamndulillah pada akhirnya dua nama yang tercantum dalam daftar penerima bantuan itu, kita sudah coret dengan melampirkan surat pernyataan. Begitu juga yang satunya menyerahkan uang pada warga yang layak menerima disaksikan langsung Lurah sendiri juga Babinsa dan Babinkantibmas," sebutnya.

Belajar dari persoalan ini pihaknya akan terus meminta data dari pihak dinas terkait untuk dicocokkan dengan data yang didata oleh perangkat Kelurahan yakni Rt dan Rw.

 "Ini dimaksudkan agar jangan sampai ada bantuan lain di tahun yang akan datang terjadi tumpang tindih seperti yang terjadi sekarang ini. Masalahnya data yang didata oleh Rt dan Rw sudah sangat riil tanpa ada kekeliruan, namun kami sangat heran kok nama-nama yang dapat bantuan banyak yang tak layak menerimanya," herannya.  (GA. 355*)
×
Berita Terbaru Update