Data Perkembangan Covid19 di Provinsi NTB. Sumber Gugus Tugas Penanganan Covid19 Provinsi NTB, Kamis 28 Mei 2020.
Mataram,
Garda Asakota.-
Kedisiplinan semua pihak dalam
menjaga jarak baik dengan social distancing, physicall distancing, kewajiban
menggunakan masker serta rajin mencuci tangan dengan air mengalir, dan
memperkuat imunitas tubuh, sangat diharapkan dalam menurunkan angka pandemi
wabah Coronan Virus Desease 2019 (Covid19) di Provinsi NTB.
Apalagi berdasarkan rilis Gugus
Tugas Penanganan Covid19 Provinsi NTB mencatat tidak adanya penurunan pasie
terjangkit Covid19 di NTB. Jika kemarin angka pasien terjangkit Covid19 adalah
sebanyak 25 orang yang dinyatakan positif Covid19. Pada Kamis 28 Mei 2020,
angka orang yang dinyatakan positif Covid19 di NTB mengalami penambahan
sebanyak 28 orang.
“Bahwa pada hari ini, Kamis, 28 Mei 2020, telah diperiksa di
Laboratorium PCR RSUD Provinsi
NTB, Laboratorium TCM RSUD Kota Mataram,
Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai
Abdulkadir, dan Laboratorium PCR Genetik
Sumbawa Technopark sebanyak 254 sampel, dengan hasil 213 sampel negatif, 13
sampel positif ulangan, dan 28 sampel kasus baru positif Covid-19,” ungkap
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Covid19 Provinsi NTB, Drs H Lalu
Gita Ariadi, melalui siaran persnya, Kamis 28 Mei 2020.
Penambahan orang terjangkit Covid19 ini
menurutnya masih didominasi oleh seputaran wilayah Kota Mataram yakni sebanyak
13 orang dinyatakan positif Covid19, kemudian Lombok Barat sebanyak 7 orang,
Lombok Tengah 1 orang dan Lombok Timur sebanyak 7 orang.
“Sementara, penambahan Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) pada Kamis 28 Mei 2020 adalah sebanyak 46 orang yang terdiri
dari Kota Mataram sebanyak 15 orang, Lombok Barat sebanyak 24 orang, Lombok
Timur sebanyak 5 orang dan Kabupaten Sumbawa sebanyak 1 orang. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sendiri
Kota Mataram sebanyak 5 orang, Lombok Barat sebanyak 9 orang, Lombok Tengah 1
orang dan Lombok Timur sebanyak 10 orang,” beber pria yang juga merupakan Sekda
NTB ini.
Menurutnya, pada Kamis 28 Mei 2020 juga
terdapat penambahan pasein yang sembuh dari Covid19 sebanyak 3 orang yakni dari
Kota Mataram 2 orang dan dari Lombok Timur 1 orang. “Hari ini terdapat
penambahan 3 (tiga) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan
laboratorium swab dua kali dan keduanya
negatif,” imbuh Sekda NTB.
Dengan adanya tambahan 28 kasus baru
terkonfirmasi positif, 3 (tiga) tambahan sembuh baru, dan tidak ada kasus
kematian baru, maka menurutnya, jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB
sampai hari ini (28/5/2020) sebanyak 590 orang, dengan perincian 276 orang
sudah sembuh, 10 (sepuluh) meninggal dunia, serta 304 orang masih positif dan
dalam keadaan baik.
“Untuk mencegah penularan dan deteksi dini
penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap
melakukan Contact Tracing terhadap semua
orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” timpalnya.
Hingga press release ini dikeluarkan, dikatakannya,
jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 1.167 orang dengan perincian 517
orang (44%) PDP masih dalam pengawasan, 650 orang (56%) PDP selesai
pengawasan/sembuh, dan 16 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP)
jumlahnya 5.538 orang, terdiri dari 207 orang (4%) masih dalam pemantauan dan
5.331 orang (96%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu
orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak
5.773 orang, terdiri dari 2.099 orang (36%) masih dalam pemantauan dan 3.674
orang (64%) selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG)
yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19
sebanyak 60.010 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 4.099 orang (7%),
dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 55.911 orang (93%).
“Dengan semakin banyaknya kasus Covid-19 pada
kelompok usia bayi dan balita maka masyarakat diharapkan untuk lebih waspada
terhadap penularan penyakit tersebut, karena kelompok usia ini rentan terhadap
penularan penyakit. Untuk itu orang tua harus lebih perhatian terhadap
kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa
pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian,” tutupnya. (GA. Im*).
Post a Comment