Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Kapolda NTB, Kajati NTB, Danrem 162/WB dan sejumlah Kepala OPD lingkup Provinsi NTB melakukan Roadshow ke seluruh Kabupaten/Kota se-NTB.
Mataram,
Garda Asakota.-
Gubernur NTB, Dr. H.
Zulkieflimansyah bersama Kapolda NTB, Kajati NTB, Danrem 162/WB dan sejumlah
Kepala OPD lingkup Provinsi NTB melakukan Roadshow ke seluruh Kabupaten/Kota
se-NTB. Kegiatan ini dalam rangka membangun sinergi antara Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/kota agar selalu bergandengan tangan dalam memerangi penyebaran Virus
Corona (Covid-19) di NTB.
Mengawali roadshow, Kamis
(28/5/2020), mulai dari Pemerintah Kota Mataram, dilanjutkan ke Kabupaten
Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur.
Gubernur menjelaskan tujuan dari
roadshow tesebut dalam rangka menjalin silaturrahmi karena masih dalam suasana
Idul Fitri, 1 Syawal 1441. Selain itu juga untuk membangun kembali semangat
Pemerintah Kabupaten Kota di NTB dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19
di Wilayah Kabupaten kota di NTB.
Menurutnya, membangun semangat
pemerintah Kabupaten/kota ini sangat penting. Hal ini untuk menyongsong
kebijakan Pemerintah Pusat dalam menjalankan kehidupan baru (new normal) dengan
menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Selain itu, kunjungan kerja ini
juga untuk membangun kerjasama Pemprov dan Pemkab/Kota dalam melakukan
antrisipasi munculnya klaster baru akibat dari adanya transmisi lokal.
Banyaknya tenaga kesehatan di NTB yang terpapar Virus Corona juga menjadi
perhatian khusus Gubernur NTB.
Ia mengatakan, bahkan saat ini
juga di NTB banyak anak-anak yang terpapar virus corona. Hal ini menyebabkan
NTB menjadi daerah nomor dua di Indonesi yang paling banyak anak-anak terpapar
corona. "Saat ini NTB urutan kedua dalam kasus anak terpapar Corona,"
ungkapnya.
Untuk itu Bang Zul menegaskan,
sebagai upaya serius memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di NTB, pemerintah
akan memperketat aturan orang masuk NTB, dengan mewajibkan memiliki surat
keterangan hasil swab dan surat izin perjalanan.
Ia berharap, roadshow ini
akan memberikan semangat baru bagi para bupati/walikota untuk terus
menghadirkan inovasi dalam mencegah penyebaran Covid-19 di kabuten kota
masing-masing. Selain itu, Gubernur juga meminta Pemrintah kabupaten/kota untuk
turut aktif memeberikan semangat bagi para camat, Kepala Desa hingga tingkat
Dusun, agar perangkat-perangkat yang memiliki peran sangat penting ini terus
bersemangat dalam memantau penyebaran Covid-19 di masyarakat.
"Jangan sampai kerja masih
banyak, namun semangat sudah berkurang," ujar Gubernur.
Gubernur memberikan apresiasi dan
penghargaan atas segala upaya yang dilakukan para Bupati dan Walikota dalam
memerangi penyebaran Covid-19 ini. Seperti melibatkan berbagai elemen
masyarakat seperti Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan berbagai organisasi pemuda
untuk bersinergi memutus rantai penyebaran Covid-19 di Wilayah Provinsi NTB.
"Apa yang kita alami saat
ini, juga ikut dialami pula oleh seluruh daerah di Indonesia," ujarnya.
Menanggapi roadshow Gubernur NTB
tersebut, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan
Khalid, Bupati Lombok Tengah, H. Suhaili. FT dan Bupati Lombok Timur, H.
Sukiman Azmi, memberikan apresiasi atas kunjungan kerja itu. Pera Kepala Daerah
ini menilai, kedatangan Gubernur ini akan menjadi semangat baru bagi kabupaten
Kota di NTB dalam memerangi penyebaran Virus Corona di wilayah mereka.
Bupati/walikota siap bersinergi
dan akan menjalankan setiap regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi.
Hal ini sebagai wujud nyata bahwa Provinsi dan Kabupaten/Kota selalu
bergandengan tangan dalam memerangi penyebaran Virus Corona di NTB.
Untuk itu, mereka menilai
kunjungan ini menjadi energi baru dan penyemangat dalam mempersiapkan diri
dalam memutus mata rantai Covid-19 di NTB. Hal ini juga sebagai langkah awal
untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan baru (new normal).
Pemerintah kabupaten/kota juga
masih sangat prihatin dan menyadari, masih sangat kurangnya kesadaran
masyarajat dalam mematuhi protokol Covid-19. Untuk itu, pemkab/pemkot
melibatkan perangkat daerah mulai dari tingkat dusun untuk melakukan pematauan
terhadap penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
Bupati/walikota juga menilai,
kehadiran Gubernur NTB dan Forkompinda Provinsi NTB, sangat berarti dalam
memberikan saran petunjuk, sinergi dan koordinasi terkait langkah dan kebijakan
pemerintah daerah.
Kepala daerah meminta agar
kebijakan penanganan Covid-19 se-NTB sama. Sehingga kabupaten kota tinggal
mengikuti intruksi dari pemerintah provinsi. Hal ini untuk ikhtiar kita
bersama memutus mata rantai Corona di Bumi Gora dan persiapan untuk new normal.
Sementara itu, Danrem 162/WB
Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani dalam presentasinya terkait penanganan
Covid-19 di NTB mengatakan masih terjadinya penularan Covid-19 di NTB karena
masih kurangnya pemahaman dan kurang kooperatif masyarakat terhadap Protokol
kesehatan Covid-19.
Danrem mengingatkan, saat ini
kita bukan dalam posisi mencegah lagi, namun dalam kondisi berperang melawan
Covid-19. Untuk itu ia memberikan apresiasi atas berbagai regulasi yang
dikeluarkan Pemprov dalam upaya perang melawan penularan Covid-19, seperti akan
dikeluarkannya Peraturan Gubernur NTB terkait wajib masker.
Ia berharap kepala daerah di NTB
untuk tidak mementingkan ego sektoral masing-masing. Namun harus sama-sama
mematuhi aturan yang telah dibuat oleh Pemerintah Provinsi.
Terkait dengan tingginya jumlah
tenaga medis yang terpapar Covid-19 di NTB, ia meminta petugas kesehatan di NTB
untuk meningkatkan kewaspadaan. "Saat ini banyak pasien yang tidak jujur
terkait gejala yang sedang dialaminya," ungkapnya.
Untuk itu, perlu upaya optimal
dari masing-masing wilayah untuk menekan klaster lokal atau transmisi lokal.
Saat ini ada klaster yang sulit terdeteksi akibat dari adanya transmisi lokal.
Ia menambahkan, untuk mencegah
penyebaran Covid-19 dari luar, Pemprov NTB akan melakukan peningkatan keamanan
di pintu masuk NTB, baik melalui bandara dan pelabuhan. Pemerintah akan
mewajibkan siapa yang masuk NTB harus memiliki surat keterangan hasil swab yang
berlaku maksimal tujuh hari sebelum berangkat. Jika sudah habis masa berlakunya
maka yang bersangkutan wajib melakukan swab ulang dan biaya ditanggung oleh
yang bersangkutan. Selain itu orang yang datang dari luar NTB juga harus
memiliki surat dinas.
Dalam kesempatan itu, Danrem juga
meminta Pemerintah Kabupaten/kota untuk selalu membangun sinergi dengan seluruh
media. Ia meminta Humas Provinsi dan Kabupaten/kota harus sejalan dalam
memberikan informasi kepada media.
Untuk memerangi penyebaran
Covid-19 Pemerintah akan menerapkan beberapa kebijakan diantaranya, Pemprov NTB
akan mengeluarkan Pergub Wajib Masker, Penerapan jam malam, Pembatasan untuk
berkumpul lebih dari 10 orang, Memberlakukan patroli rutin, baik siang malam
dari semua stakeholder, memberikan peran kepada tokoh agama dan tokoh
masayarakat dalam memberikan tausyiah terkait Covid-19.
Selain itu, pemerintah akan
mengeluarkan rekomendasi agar pasar-pasar di NTB menerapkan Protokol kesehatan
Covid-19 dengan membangun posko terpadu di setiap pasar yang diberikan izin
operasional. Membatasi jam operasional pasar dari pukul 9 pagi hingga pukul 12
siang. Pasar harus memiliki pasilitas pendukung seperti Thermogun, box
sterilisasi uang dan pengeras suara.
Pasar harus menerapkan penjualan
barang sistem blok, agar mudah di kontrol. Petugas posko harus selalu
memberikan himbauan untuk penerpan protokol Covid-19, seperti wajib pakai
masker. "Kita juga akan membangun
posko pelayanan kesehatan di setiap pasar, sehingga bagi yang punya keluhan
akan langsung dilakukan cek up di ruang kesehatan," tutup Danrem. (red*).