Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah saat menggelar Rapat Terbatas yang juga turut dihadiri oleh Wakil Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, para Asisten, Kepala Biro Humas dan Protokol hingga Direktur RSUD Provinsi NTB, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB antara lain Kapolda, Kajati hingga Danrem 162 Wirabhakti, di Pendopo Gubernur NTB, Selasa 26 Mei 2020.
Mataram,
Garda Asakota.-
Penyebaran Corona Virus Desease
2019 (Covid19) di Provinsi NTB sepertinya belum menunjukkan tanda akan
berkurang. Justru sebaliknya, angka pasien terpapar kian memperlihatkan angka
peningkatan yang cukup signifikan. Hingga Selasa 26 Mei 2020, angka total kasus
positif Covid19 tembus keangka 500 kasus atau tepatnya sebanyak 537 kasus dengan
256 pasien positif dalam perawatan, 272 telah dinyatakan sembuh, dan 9
dinyatakan telah meninggal.
Menyikapi akan hal ini, Gubernur
NTB, Dr H Zulkieflimansyah, menawarkan dua (2) opsi dalam pencegahan penyabaran
Covid19 di NTB yakni dengan melakukan Swab Test terhadap setiap orang yang akan
masuk ke Provinsi NTB dan akan menutup akses masuk ke NTB.
"Kita punya dua opsi ke
depan untuk dapat meminimalisir penularan COVID19. Swab test untuk setiap orang
yang akan masuk NTB dan menutup akses masuk ke NTB," kata Gubernur NTB, Dr
H Zulkieflimansyah, saat menggelar rapat terbatas membahas kebijakan yang akan
diambil terkait kelanjutan penanganan Virus Corona atau Covid-19 di Pendopo
Gubernur NTB, Selasa malam 26 Mei 2020.
Dalam Forum Rapat Terbatas yang
juga turut dihadiri oleh Wakil Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi
NTB, para Asisten, Kepala Biro Humas dan Protokol hingga Direktur RSUD Provinsi
NTB, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB
antara lain Kapolda, Kajati hingga Danrem 162 Wirabhakti, Gubernur NTB juga
menegaskan akan mengambil kebijakan penutupan akses Bandara Internasional
Lombok (BIL) mulai 1 Juni hingga 1 Juli 2020.
"Bandara International
Lombok akan ditutup mulai dari 1 Juni – 1 juli 2020. Dan untuk yang masuk
melalui pelabuhan harus punya surat tugas dan sudah di swab test," tegas
Doktor Zul.
Pada kesempatan tersebut,
Gubernur NTB, juga mengajak seluruh Bupati dan Walikota se-NTB kembali ke
semangat seperti awal Covid-19 pertama masuk di NTB. Gubernur menekankan
pentingnya koordinasi bersama Kabupaten Kota untuk mengedukasi masyarakat di
saat pandemi seperti saat ini.
"Kita akan terus
berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh bupati/walikota untuk terus
mengedukasi masyarakat. Kita akan memperketat lagi tindakan di lapangan dalam
menanggulangi penularan COVID19. Kita harus bersemangat seperti awal,"
tambahnya.
Selanjutnya, Gubernur NTB, ingin
jajarannya untuk terus memperkuat edukasi dan sosialisasi agar terus tumbuh
kesadaran pada masyarakat, khususnya menyadarkan betapa berbahayanya Covid-19.
"Kita akan terus
berkomunikasi dengan masyarakat demi meningkatkan kepedulian terhadap
bahaya COVID-19. Ini penting," tegas Gubernur Zul.
Terakhir, Gubernur Zul
menginstruksikan jajarannya untuk dapat membuat masker gratis untuk anak-anak
dan segera dibagikan. "Segera Dinas Koperasi dan UMKM agar buat masker
untuk anak-anak dan bisa dibagikan," tutupnya.
Senada dengan Gubernur NTB, Wakil
Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menyampaikan bahwa penggunaan
masker sangat efektif memutus mata rantai penularan Covid-19. Ia berharap agar
kegiatan maskerisasi yang dilakukan di Kota Mataram dapat juga dilakukan di
Kabupaten /Kota lainnya.
"Maskerisasi di mataram
sudah dilakukan oleh pemprov dan berhasil sehingga perlu disuarakan ke
kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama," harapnya.
Komandan Korem (Danrem) 162 Wira
Bhakti Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani yang hadir pada kesempatan tersebut
sangat mengapresiasi kebijakan yang telah dilakukan pemprov NTB. Dirinya sangat
setuju agar bandara segera dapat ditutup untuk sementara.
"Kami sangat setuju bandara
ditutup. Kami juga menyarankan agar alternatif pintu masuk ke Lombok bisa
melalui Bali agar diperiksa disana terlebih dahulu dan disortir lagi ketika
masuk wilayah Lombok," jelasnya.
"Sebaiknya Pelabuhan tetap
dibuka, namun harus ada surat tugas jika akan masuk. Patroli perlu
ditingkatkan, agar meningkatkan shock terapi bagi masyarakat,” tambahnya.
"Kami sarankan agar bisa
membuat posko di pasar oleh TNI – Polri dibantu satpol PP agar dapat mengawasi
masyarakat," tutupnya. (GA. Im*).