-->

Notification

×

Iklan

Pemda Lotim Jadikan Rusunawa Tempat Isolasi Khusus, Pekerja Medis Disiapkan Insentif Khusus

Wednesday, April 1, 2020 | Wednesday, April 01, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-04-01T09:46:46Z
Bupati Lotim, H M Sukiman Azmy.

Lombok Timur, Garda Asakota.- 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) sudah menyiapkan tempat isolasi khusus bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lotim yang kembali dari Luar Negeri dan memiliki tanda-tanda mencurigakan terpapar Corona Virus Desease (Covid19).

"Isolasi terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur yang pulang dan memiliki tanda mencurigakan, sudah disiapkan tempat isolasi khusus oleh pemerintah daerah di Rusunawa Labuhan Lombok. Terhadap yang tidak memiliki tanda-tanda sakit, dipersilahkan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing namun tetap dalam pemantauan," kata Bupati Lotim, H M Sukiman Azmy, kepada wartawan, Rabu 01 April 2020.

Bahkan lanjutnya, yang isolasi mandiri akan diberikan perhatian sebesar Rp 200 ribu untuk penuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Hanya saja, pola pencairan melalui BUMDES masing-masing dan akan difasilitasi pembuatan rekening pihak Pemdes dengan harapan sesuai prosedur.

Bupati Lotim menegaskan tak mau kecolongan terhadap kepulangan Tenaga Migran yang akan pulang kampung. Oleh sebab itu, dirinya akan perketat semua pintu kedatangan, kemudian bentuk koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti TNI - Polri, Dinas Kesehatan dan lainnya untuk melakukan chek kesehatan demi mencegah mewabahnya virus Covid-19 itu.
Dirinya juga akan melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas yang di masing-masing Desa untuk mendata warga baru kemudian dilaporkan, dan laporan itu sebagai bahan menindaklanjutinya.

"Mengenai kepulangan TKI, jelas kita perketat dengan pemeriksaan, jika ditemukan hal-hal prinsip pasti kami karantina dan isolasi. Kita siapkan penjemputan keluarga di Bandara gunakan angkutan khusus Pemda dan Polres Lotim, terhadap keluarga hanya menunggu di Polres Lotim  untuk menanda tangani pernyataan karantina bagi warga yang  terindikasi covid-19. Kalau tidak ada yang mencurigakan maka isolasi sendiri di rumah masing-masing," ungkapnya.

Mantan Komandan Kodim 1605/ Selong tahun 2004 itu juga sedang usahakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi perawat  atau tenaga medis di masing-masing Puskesmas. Rencananya, setiap Puskesmas, akan diberikan 10 paket APD. Hal itu semata-mata demi pencegahan penyebaran virus corona itu.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro Umum Setjen Kementerian Agama tahun 2005 ini juga telah menginstruksikan kepada semua kepala OPD dan Camat se-Kabupaten Lombok Timur untuk menutup sementara semua kegiatan yang mengumpulkan orang di Masjid, kecuali shalat Jenazah, itupun tidak diberikan waktu lama dan menindak tegas oknum yang menolak.

"Saya sudah minta Kapolres, Pak Dandim, masjid-masjid yang ada di Lotim,  supaya ditutup sementara. Saya juga minta para Camat, bersama Kapolsek, Danramil untuk mengawal  dengan tegas," ujarnya.

Disatu sisi, Sekda Lombok Timur, Drs. H.M.  Juaini Taofik mendukung langkah Bupati untuk memerangi Covid-19 ini. Malah dirinya sudah menghitung besaran insentif bulanan bagi tenaga medis yang menangani Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur.

"Besaran insentif bulanan untuk para medis  yang khusus menangani Covid-19 di atur berdasarkan SE (Surat Edaran) dari Kementerian Keuangan," katanya 

Dia merincikan, untuk dokter spesialis, sesuai SE Menkeu sebesar Rp 15 juta, dokter umum sebesar Rp 10 juta, kemudian insentif bidan dan perawat, Rp 7,5 juta dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta.

Sekda mengatakan, insentif tenaga medis akan menjadi  prioritas utama, hanya saja nominal yang tertuang dalam SE Kemenkeu itu adalah besaran maksimal  disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada di daerah.

"Ini kita prioritaskan karena, para medis ini telah berjuang membantu penanganan kesehatan masyarakat. Bahkan, bisa dibilang pertaruhkan nyawa," tutupnya. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update