Ketua Sterring Committee (SC) Pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar NTB, Drs H Abdul Hafid. (Sumber Foto: IST*)
Mataram, Garda
Asakota.-
Padatnya agenda
pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar
se-Indonesia berdampak pada dimundurkannya pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar
NTB yang telah dijadwalkan akan dilangsungkan pada tanggal 04 Maret 2020 di
Hotel Lombok Raya Kota Mataram.
“Pelaksanaan Musda DPD
Partai Golkar resmi diundur karena padatnya jadwal atau agenda DPP Partai
Golkar dalam pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar se-Indonesia. Insha Alloh,
pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar NTB akan digelar sekitar tanggal 11 Maret
2020 mendatang dengan jadwal pelaksanaan sekitar tiga hari,” terang Ketua
Sterring Committee (SC) Pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar NTB, Drs H Abdul Hafid,
kepada wartawan media ini, Rabu 04 Maret 2020 di Mataram.
Pihaknya menepis
merebaknya isu tertundanya pelaksanaan Musda disebabkan oleh besarnya tekanan
dari beberapa figur kandidat Bakal Calon (Balon) Ketua DPD Partai Golkar NTB
terhadap DPP Partai Golkar.
“Gak ada itu. Inikan
murni soal penyesuaian waktu dan aspek teknis semata. Kalau pada tingkat DPP,
semua berjalan normal dan biasa, dan tidak ada tekanan dari pihak manapun.
Konsolidasi organisasi secara kelembagaan berjalan normal sesuai dengan rule of
law partai. Dan aturan main itu sudah jelas, sudah tidak bisa lagi diutak atik,”
tegas pria yang kembali diamanatkan oleh masyarakat di Dapil VI untuk duduk
sebagai anggota DPRD NTB ini.
Musda DPD Partai Golkar
kali ini menurutnya mengambil tema besar konsolidasi dan penyatuan gerak
langkah seluruh kader partai Golkar NTB dalam rangka menghadapi tantangan dan
pelaksanaan program sebagai wujud dari pelaksanaan hasil Munas DPP Partai
Golkar.
“Kita ingin semua kader
partai Golkar dapat menyatukan pikiran, langkah dan strategis dalam rangka
penguatan dan konsolidasi organisasi kedepannya. Salah satunya adalah membangun
soliditas kader dalam memenangkan Pilkada serentak 2020 dan agenda politik
kedepannya,” terang Hafid.
Secara resmi siapa
kandidat yang akan tampil sebagai kandidat ketua DPD Partai Golkar NTB paska
kepemimpinan HM Suhaili FT ini belum mengemuka. “Karena secara resminya,
pengambilan formulir pencalonan akan dilakukan pada saat pelaksanaan Musda yakni
pada saat dilaksanakannya jadwal tahapan pencalonan sebagaimana diatur dalam
tata tertib Pelaksanaan Musda. Aturan pelaksanaan Musda sendiri diatur secara
khusus melalui Juklak 05 tahun 2016 tentang petunjuk pelaksanaan Musyawarah
Partai Golkar,” ungkapnya.
Dalam Musda Partai
Golkar, dikatakannya, tidak ada pembedaan berdasarkan aturan Partai Golkar itu
terhadap figur kandidat Bakal Calon Ketua Golkar. “Laki maupun perempuan semua
memiliki hak yang sama untuk memimpin Partai Golkar yang terpenting itu adalah bakal
calon kandidat itu memenuhi persyaratan formal yang telah diatur oleh peraturan
yang ada. Salah satunya misalnya persyaratan pernah menjadi pengurus Partai
Golkar pada semua tingkatan yang ada. Dan yang lebih diutamakan lagi adalah
kandidat bakal calon ketua itu adalah kader dari Partai Golkar,” tegas pria
yang dikenal cukup vokal di lembaga parlemen ini.
Saat sekarang ini
santer mencuat sejumlah nama kandidat bakal calon ketua Partai Golkar NTB yang
paling sering disebut-sebut akan bertarung dalam arena pertarungan Musda Partai
Golkar NTB yakni HM Suhaili FT, Ahyar Abduh, dan Hj Sari Yuliati. Ketiga
kandidat bakal calon ketua Partai Golkar NTB akan memperebutkan sejumlah suara
dalam pelaksanaan Musda nantinya. (GA.
Im*).
Post a Comment