-->

Notification

×

Iklan

Hadapi Kanker Ganas, Pelajar Kelas III SMA Ini Butuh Uluran Tangan dari Para Dermawan

Wednesday, March 18, 2020 | Wednesday, March 18, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-21T05:57:52Z


Kabupaten Bima, Garda Asakota.- 

Pipit Puji Astuti, warga Rt. 11/RW04 Desa Leu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) hanya bisa pasrah kepada Sang Pencipta setelah dirinya divonis terserang penyakit Kanker Ganas oleh dokter.



Untuk kesembuhannya, pihak dokter yang pernah menangani menyarankan agar ia secepatnya menjalani pengobatan dan kemoterapi setiap bulan. Namun apalah daya, biaya yang dibutuhkan cukup besar, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang dihadapinya. Anak miskin inipun hanya bisa pasrah dengan kondisi sakit yang dideritanya.

Saat ini Pipit merupakan siswa kelas 3-XII SMA Muhamadiyah Bolo-Sila. Akibat menderita penyakit kanker tidak akan bisa mengikuti pendidikan ujian akhir sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN).

Sebelumnya, Pipit pernah menjalani operasi penyakit Usus Buntu di RSUD Bima. Namun pasca operasi tersebut, kondisi kesehatannya terus menurun. Dan hingga saat ini, pihak keluarga hanya bisa pasrah dan menunggu para tangan-tangan dermawan maupun perhatian Pemerintah Daerah untuk membantu membiayai pengobatan lanjutan.

Begitu malang nasib yang dialami oleh anak. Pasca divonis oleh dokter yang pernah menanganinya, Pipit pun dibebani dengan rasa kecemasan akibat penyakit kanker yang menyerang bagian tubuhnya. Bahkan pihak dokter tersebut menyarankan Pipit harus menjalani pengobatan dan kemoterapi setiap bulan.

Saat ini Pipit Puji Astuti hanya ditemani dan hidup bersama kakek dan neneknya. Mereka sempat terpukul dan haru setelah mendengar penyakit yang diderita cucunya itu.

Di satu sisi, dengan keterbatasan biaya membuat Pipit Puji Astuti harus bertahan dengan keluhan rasa sakit yang dialami setiap saat. Sementara orang tua Pipit sendiri, sudah pisah ranjang, yang saat ini sangat ibu sedang berada di luar negeri untuk menjadi TKW. Sementara sang Ayah yang ada di wilayah Kecamatan Bolo tidak pernah hadir melihat kondisi anaknya tersebut.

Pipit saat di temui oleh Media ini Rabu (18/4) hanya bisa berharap ada pihak lain yang membantunya, menyisihkan sedikit dari hasil rezekinya sehingga bisa berobat lanjutan. (GA. 444*)
×
Berita Terbaru Update