-->

Notification

×

Iklan

Gedung Megah Berdiri Kokoh, Jajaran Puskesmas Paruga Siap Berikan Pelayanan Terbaik

Friday, March 6, 2020 | Friday, March 06, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-06T08:05:45Z
Rita Astuti, S. Kep, Ners


Kota Bima, Garda Asakota.-

Ekspektasi masyarakat Kota Bima dengan arsitektur fisik bangunan gedung Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat pertama Puskesmas Paruga sangat luar biasa sekali karena baru kali ini di Kota Bima hadir sebuah Puskesmas yang cukup megah.

Tetapi apakah kemegahan arsitektur Puskesmas Paruga juga ditunjang dengan pelayanan prima dan ketersediaan alat kesehatan yang memadai untuk standar sebuah Puskesmas rujukan?.

Menjawab hal itu Kepala Puskesmas Paruga, Rita Astuti, S. Kep, Ners, mengungkapkan bahwa untuk standar sebuah Puskesmas, Puskesmas Paruga diakuinya sudah terpenuhi  demi mewujudkan kecamatan sehat, tinggal bagaimana pihaknya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakatnya.

Ia mengaku, Puskesmas Paruga telah disediakan fasilitas layanan 1 x 24 jam, ruang rawat dan UGD. Kemudian di pintu masuk Puskesmas pasien dilayani dengan pemberian nomor antrean oleh petugas loket sebelum diarahkan ke Poli yang mana sesuai dengan keluhan dan derita pasien. "In Syaa Allah standar pelayanannya sudah siap,  kedepan kami akan mulai dengan kesiapan antrian online," akunya kepada Garda Asakota, Jumat (6/3).

Di Puskesmas Paruga kata Rita, ada beberapa Poli yaitu Poli Anak, Lansia, Remaja dan Poli Gigi. Kemudian ada Poli KIA KB dan Poli Pemeriksaan Laboratorium. "Jadi, kami rasa semuanya sudah tersedia sesuai dengan standar Puskesmas yang selaras dengan kemegahan arsitektur gedungnya sebagai Puskesmas percontohan yang mengedepankan mutu dan layanan maksimal bagi masyarakat sehingga apa yang menjadi harapan Pemerintah Kota Bima bisa kami realisasikan," katanya.

Meski segala fasilitas sudah tersedia, namun di sisi lain Kepala Puskesmas Paruga mengakui masih kekurangan tempat tidur pasien, selebihnya sudah memenuhi sebagai sebuah Puskesmas. Dan untuk menentukan jumlah kebutuhannya berapa, pihaknya masih menunggu keputusan dari Kementrian Kesehatan karena kata kementerian bahwa sudah tidak ada lagi yang namanya Puskesmas rawat inap yang ada itu adalah Puskesmas yang punya tempat tidur.

"Artinya setiap pasien yang datang itu hanya observasi saja bukan nginap dan begitu pasien itu harus mendapatkan perawatan lanjutan maka kami akan segera lakukan proses rujukan," terangnya.

Tetapi kata Rita, realitas yang terjadi tidak mampu dipungkiri bahwa banyak warga masyarakat yang tetap mau dirawat di Puskesmas karena tidak ingin di rujuk ke RSUD. "Sementara di satu sisi kami harus mengaplikasikan apa yang menjadi keputusan Kementerian. Dan di sisi yang lain, kami juga harus melayani masyarakat secara maksimal, inilah dilema kami antara aturan dan jiwa kemanusiaan," tuturnya.

Selain itu sambungnya, pihak Puskesmas Paruga tiap Jumat itu menerapkan program donor buah yaitu setiap pasien yang berkunjung selalu di beri buah dan di hari Sabtu menerapkan program senam sehat prolanis bersama segenap jajaran Puskesmas Paruga. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update