-->

Notification

×

Iklan

Capaian Target Belum Maksimal, Baznas Kabupaten Bima Akan Bentuk Penyuluh Zakat

Wednesday, March 18, 2020 | Wednesday, March 18, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-21T05:56:50Z



Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

Realisasi penerimaan zakat melalui Baznas Kabupaten Bima tahun 2019 lalu sebesar Rp6,937 Milyar, sedangkan pengeluaran sebesar Rp6,146 milyar. Pihak Baznas mengakui bahwa target yang diharapkan dari rencana awal penerimaan tidak bisa terealisasi sepenuhnya. Hal ini menandakan bahwa peran optimal stakeholder dan komponen yang ada belumlah maksimal.

Karena itu pada tahun ini Baznas akan membentuk Penyuluh Zakat Kecamatan se-Kabupaten Bima untuk bisa bersinergi dengan UPZ kecamatan se Kabupaten Bima agar target zakat sebesar Rp10 milyar tahun 2020 ini akan tercapai.

"Termasuk bagaimana sinergitas yang baik antara kepala-kepala OPD dengan jajarannya," ungkap Ketua Baznas Kabupaten Bima, H. Abubakar H. Usman, BA, di acara Rapat Koordinasi dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan se Kabupaten Bima dengan Tema "Optimalisasi Pengumpulan untuk Memenuhi Target Tahun 1441 H/2020 M di aula kantor Kemenag Kabupaten Bima, Rabu (17/3).

Ketua Baznas menegaskan bahwa Rakor dengan para UPZ itu bertujuan untuk maksimalkan capaian target zakat tahun ini. Selain dihadiri oleh oleh pihak Kemenag Bima, Rakor juga dihadiri jajaran Kepala KUA dan Pengurus UPZ Kecamatan se Kabupaten Bima.

Pada kesempatan itu, Asisten 1 Bidang Kesrasos Setda Kabupaten Bima, Ir. H. Putarman, merasa optimis jika target zakat Rp10 milyar ini akan tercapai jika masyarakat umum dan masyarakat berprofesi sadar untuk membayar zakat yang akan di tetapkan melalui Surat Keputusan pemerintah Daerah.

"In Syaa Allah harapan target ini dapat tercapai manakala semua pihak yang terlibat dalam pengumpulan zakat ini menjalankannya dengan penuh amanah bahkan potensi zakat kita jika benar benar sadar bisa mencapai angka Rp20 milyar," ujarnya optimis.

Pantauan langsung wartawan, pada saat sesi dialog interaktif seorang Kepala KUA Kecamatan Sape, H. Sudirman menuding Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bima tidak punya gigi dan taring dalam mengatasi persoalan minimnya partisipasi dan kesadaran lembaga pendidikan terutama sekolah sekolah yang ada karena realisasi zakat dari lembaga pendidikan masih sangat jauh dari harapan.

"Kondisi ini karena tidak adanya ketegasan dari kepala OPD untuk membangun koordinasi antara UPT Dikpora dengan kepala sekolah yang ada tentang bagaimana agar zakat ini bisa dijalankan secara maksimal dan terarah mengingat potensi itu ada di sekolah sekolah karena siswanya banyak," cetusnya.

Kedepan ia berharap benar-benar terbangun sinergitas dan koordinasi mulai dari kepala Baznas, OPD, UPT dan Kepala sekolah karena selama ini meskipun ada peran OPD tetapi tidak signifikan terhadap realisasi capaian zakat. "Apalagi OPD ini adalah pengawas zakat yang semestinya harus turun mengawasi sejauh mana sekolah sekolah ini dalam menjalankan amanat pemerintah ini untuk mengumpulkan zakat," harapnya singkat. (GA. 003*)
×
Berita Terbaru Update