-->

Notification

×

Iklan

Aliansi Mahasiswa NTB Minta Bupati Lobar Tegas Cabut Izin Metzo

Tuesday, February 25, 2020 | Tuesday, February 25, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-02-25T01:41:12Z


Ketua Umum HMI Badko Nusra, Rizal Mukhlis (Sumber Foto: IST*).

Mataram, Garda Asakota.-

Penangkapan SM, YM dan DA oleh jajaran aparat Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB pada 05 Februari 2020 lalu karena diduga menghadirkan layanan tarian bugil atau striptis di Metzo Executive Club dan Karaoke Batulayar Lombok Barat, memunculkan reaksi dari beberapa elemen mahasiswa di NTB.

Melalui pernyataan sikap yang disampaikan kepada redaksi media ini, Aliansi Mahasiswa NTB yang terdiri dari Badko HMI Nusra, PKC PMII Nusra, DPW KAMMI NTB, PGK NTB dan SEMMI NTB, secara tegas meminta Bupati Lombok Barat untuk segera mencabut ijin usaha Metzo dan mendesak pihak Polda NTB agar bisa mengusut tuntas kasus tersebut tanpa pandang bulu.

“Pementasan tarian bugil ini tidak hanya menyangkut persoalan moral privat. Tapi juga ini menyangkut moral public. Keberadaannya telah mencoreng citra daerah yang dikenal sebagai daerah seribu Masjid dan mencoreng Perda Wisata Halal yang telah mengangkat dan memperkenalkan pariwisata NTB di mata dunia. Oleh karenanya kami minta Bupati Lobar segera mencabut ijin usaha Metzo agar dapat menjadi pembelajaran bagi yang lainnya untuk tidak main-main dengan Wisata Halal,” tegas Aliansi Mahasiswa NTB melalui Ketum Badko HMI Nusra, Rizal Mukhlis.

Menurutnya, tindakan menghadirkan tarian bugil tersebut tidak hanya melanggar Pasal 33 Juncto Pasal 7 dan 4 UU 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, akan tetapi juga melanggar ketentua Perda tentang Wisata Halal yakni Perda Nomor 02 Tahun 2016 yang mewajibkan para pemangku wisata untuk mengembangkan wisata halal.

“Dalam ketentuan Pasal 15 Perda Wisata Halal mengatur tentang bagaimana sebuah usaha jasa penyediaan makanan dan minuman wajib memenuhi ketentuan Perda Wisata Halal ini. Dan jika melanggar maka pada Pasal 26 ayat 2, Pemerintah harusnya mencabut ijin dan menerapkan denda,” pungkasnya.

Dalam beberapa pemberitaan media daring, pihak Metzo sendiri membantah terlibat dalam penyediaan layanan tarian bugil tersebut. Manajemen Metzo sendiri justru menuding, layanan tarian bugil tersebut adalah ulah oknum yang memanfaatkan Metzo. (*).

×
Berita Terbaru Update