Korban Mehmet Haluk Beker (76 th), saat diberikan pertolongan pertama paska diselamatkan dari hemapasan ombak pantai Malaka Pemenang. Namun sayang nyawa korban tidak dapat diselematkan, Kamis 23 Januari 2020.
Mataram,
Garda Asakota.-
Jajaran Kepolisian Sektor
(Polsek) Pemenang Polres Lombok Utara bersama dengan warga, pada Kamis 23
Januari 2020, sekitar pukul 13.00 Wita, mengevakuasi korban Mehmet Haluk Beker
(76 th), Wisatawan Mancanegara (Wisman) asal Istambul Turki, ke Rumah Sakit
(RS) Bhayangkara Mataram, akibat diduga dihempas ombak pantai dan
menenggelamkannya.
“Namun sayang dalam perjalanan
menuju ke RS Bhayangkara, nyawa Mehmet sudah tidak dapat diselamatkan,” terang
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, S.Ik., M.Si., kepada sejumlah
wartawan, Jum’at 24 Januari 2020.
Berdasarkan keterangan pers dari
Kombes Artanto, korban Mehmet Haluk Beker, lahir di Istambul Turki pada tanggal
19 September 1944, dengan Nomor paspor S20396933 datang ke Lombok bersama
dengan istrinya dan menginap di hotel Jeeva Klui, Dusun Klui, Desa Malaka,
Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Sebelum
peristiwa itu terjadi, menurutnya, salah seorang saksi bernama Herman yang
bekerja sebagai pegawai hotel melihat korban sedang berenang di pinggir
pantai dekat hotel. “Namun tidak lama kemudian korban berenang ketengah pantai.
Melihat hal tersebut Herman beserta istri korban berusaha untuk mengingatkannya
untuk tidak berenang jauh ketengah, namun korban tidak menghiraukannya,”
ujarnya.
Selang
beberapa lama kemudian, lanjutnya, korban terhempas oleh ombak besar dan
langsung menenggelamkan korban. “Melihat hal tersebut, Herman bersama warga yang
ada disekitar pantai berusaha menolong korban dan membawanya kepinggir pantai. Saat
dibawa kepinggir pantai korban sudah dalam keadaan lemas, kemudian korban
langsung diberikan tindakan pertolongan pertama, selanjutnya pihak hotel
menghubungi dokter dan ambulance untuk dibawa ke RS Bhayangkara Mataram. Namun
sayang sebelum sampai di Rumah Sakit, korban sudah meninggal,” kata Kombes
Artanto.
Menurut
keterangan dokter, kata Artanto, diduga korban meninggal akibat kelelahan saat
berenang. “Mengingat kondisi fisik korban yang sudah tua ditambah ombak
dilokasi kejadian saat itu sedang pasang sehingga korban kelelahan dan
meninggal dunia. Saat ini korban masih disemayamkan di RS Bhayangkara Mataram
sambil menunggu keputusan dari Istri korban,” pungkasnya. (GA. Im*).