-->

Notification

×

Iklan

DP3A P2KB NTB Berikan Pendampingan Korban dari Oknum Pengawas di Langgudu

Sunday, January 19, 2020 | Sunday, January 19, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-01-19T13:04:43Z


Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

Kejadian besar yang baru baru ini terjadi di Kabupaten Bima yaitu dugaan beredarnya video mesum seorang pengawas Pendidikan dengan seorang gadis remaja mahasiswa sebuah kampus ternama Kobi tidak hanya mencoreng dunia pendidikan, akan tetapi juga telah meninggalkan traumatik dan depresi yang begitu besar bagi si mahasiswa selaku korban.

Bahkan saking depresinya, korban pernah ditemukan berusaha melakukan aksi bunuh diri, namun urung terjadi berkat gerak cepat pihak DP3A P2KB Propinsi NTB untuk memberikan  pendampingan kepada korban. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTB, Ir. Andi Pramaria, M, Si, melalui Kabid Perlindungan Hak Perempuan DP3AP2KB NTB, Erni Suryani, S, Sos. MM, Minggu, 19/01, menjelaskan bahwa pihaknya memang berperan mendorong pemerintah daerah melalui dinas terkait Kabupaten dan Kota untuk memberikan pendampingan pada korban terutama layanan pendampingan Physcososialnya yaitu pemulihan mental korban.

"Karena memang korban ini mengalami trauma dan depresi berat bahkan pernah ingin bunuh diri,tidak mau melanjutkan pendidikan dan itu Harus di pulihkan," ungkapnya kepada sejumlah wartawan. 

Layanan pendampingan inipun berkelanjutan mengingat korban saat ini masih menempuh pendidikan di salah satu kampus di Kota Bima semester akhir. "Yang tentunya hal ini pun menjadi salah satu faktor bagaimana sinergi pendampingan kami dengan pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan pihak Kampus agar juga dapat memberikan motivasi kepada  mahasiswanya ini agar dapat terus melanjutkan pendidikannya.

Karena kondisi siswanya saat ini tidak dalam kondisi normal seperti mahasiswa lainnya dan Allhamdulillah pihak Kampus merespon baik tentang kondisi tersebut dan bahkan pihak kampus pun telah mengunjungi korban sebagai wujud kepedulian mereka terhadap siswanya apalagi usia korban masih 20 tahun masa depannya masih panjang," paparnya. 

Pihaknyapun lanjut Erni, melibatkan Psikolog dalam penanganan kasus ini untuk memberikan terapi dan pengobatan kepada korban secara terus menerus untuk mengembalikan mentalintasnya seperti sedia kala dari depresi berat yang di alami. 
"Kami tetap akan memotivasi korban dari keterpurukannya agar kepercayaan dirinya kembali pulih," tandas Erni Suryani. (GA. 003*)
×
Berita Terbaru Update