-->

Notification

×

Iklan

Korban Gigitan Anjing Kian Massif, Kota Bima Belum Dinyatakan KLB

Tuesday, December 17, 2019 | Tuesday, December 17, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-12-17T07:21:25Z

Ir. Darwis

Kota Bima, Garda Asakota.-

Kasus yang cukup marak dan tengah jadi perbincangan hangat masyarakat saat ini baik di Kabupaten pun Kota Bima adalah kasus anjing gila atau rabies. Di wilayah Kabupaten Bima sendiri beberapa waktu lalu, kasusnya sudah ditetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) lantaran ada yang di tetapkan positif rabies, sementara di Kota Bima sendiri masih dinyatakan negatif rabies meski sudah lebih dari 76 orang korban gigitan anjing.

Penyebarannya yang begitu cepat dan massiv membuat warga masyarakat Kota Bima hidup dalam kekhwatiran akan bahaya yang mengintai di sebabkan oleh anjing ini. Karena itu langkah antisipatif cepat diambil oleh Pemerintah Kota melalui dinas terkait untuk meminimalisir tingkat penyebaran seperti melakukan vaksinasi dan eliminasi terhadap anjing liar di lingkungan masyarakat.

drh. Juwaihar

Kabid Peternakan Kota Bima, drh. Juwaihar mengungkapkan bahwa hingga hari kemarin pihak dinas telah melakukan pemberian vaksinasi kepada lebih dari 3. 234 ekor anjing, kucing dan kera yang difokuskan pada wilayah-wilayah perbatasan Kota dan Kabupeten seperti Dodu, Oi Fo'o, dan Panda. "Selain itu juga kami melakukan tindakan eliminasi terhadap anjing anjing liar yang ada," ungkapnya pada wartawan, Selasa (17/12).

Meskipun banyak kasus yang terjadi, namun diakuinya belum satupun yang dinyatakan positif rabies. Dan untuk memastikan hal tersebut pihaknya telah mengirimkan sample berupa otak anjing ke laboratorium untuk meneliti apakah rabies atau tidak.

"Sekarang kita sedang menunggu hasilnya. Kepada masyarakat kami mengimbau agar mau melakukan vaksinasi hewan piaraannya ke kantor Puskeswan terdekat," katanya.

Secara terpisah Kadis Pertanian dan Peternakan Kota Bima, Ir. Darwis menegaskan bahwa apa yang terjadi di Kota Bima akhir-akhir ini bukanlah kasus anjing gila apalagi rabies, melainkan kasus gigitan anjing saja.

Sebab, kata dia, kalau rabies tentu butuh penelitian lebih lanjut dan mendalam lagi positif negatifnya apakah itu rabies atau bukan rabies atau anjing gila. "Kasus yang terjadi di Kota Bima saat ini bisa di sebabkan karena faktor lapar atau cuaca yang begitu panas bahkan bisa saja karena pemilik ladang memberikan makanan yang membuat liar dan ganas anjingnya untuk menjaga ladangnya dan itu yang sedang kita kaji," ungkapnya.

Setelah di evaluasi pihaknya, hasil gigitan belum ada yang dinyatakan rabies karena kalau memang positif rabies maka hewan yang terkena virus tersebut akan menjadi liar dan ganas bisa menyerang siapa saja dan di mana saja. Bahkan manusia yang terkena gigitan anjing yang positif rabies ini akan berdampak kematian bila tidak di tangani dengan cepat dengan cara membasuh luka yang terkena gigitan dengan air mengalir pakai sabun lalu mendatangi Puskesmas atau RS terdekat untuk mendapat vaksin.

"Tapi Alhamdulillah sejauh ini belum ada korban meninggal akibat gigitan anjing di Kota Bima, ingat bukan korban anjing gila tapi korban gigitan anjing," pungkasnya meluruskan. (GA. 003*)

×
Berita Terbaru Update