-->

Notification

×

Iklan

Sakit Parah, TKI Asal Kabupaten Bima NTB di Suriah Ingin Pulang ke Tanah Air

Monday, November 18, 2019 | Monday, November 18, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-11-18T10:41:46Z
Afnah, TKI Asal Kabupaten Bima NTB


Jakarta, Garda Asakota.-

Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Afnah, warga Rt. 01 Rw 01 Desa Monta Baru  Kecamatan Lambu Kabupaten Bima mengadukan kondisinya yang saat ini sedang sakit di Suriah. Kepada Aktivis Pegiat Peduli PMI (Pekerja Migran Indonesia), Yusri Albima, SHI, MA, Afnah berharap bisa segera pulang dan meneruskan perawatannya di Indonesia.   

Yusri Albima, SHI, MA.

"Afnah ini berada di Suriah sudah 1,1 tahun. Dia mengadukan kondisinya yang sedang sakit, tapi tidak terdeteksi sama dokter. Dari pinggang sampai kaki terasa sakit kesemutan, tapi orang-orang di kantor agensi nggak percayan ia sakit, juga termasuk majikannya," ungkap Wakil Ketua Umum Garda PMI Bidang Advokasi dan Pelindungan PMI ini kepada Garda Asakota, Senin (18/11).

Yusri mengaku sudah berupaya membantu mengurusi masalah Afnah. Salah satunya, kata dia, dengan berkoordinasi langsung ke kawan-kawannya di KBRI Damaskus Suriah. "Saya sudah menginformasikan kepada kawan-kawan di KBRI Damaskus, dan Afnah-pun sudah menghubungi mereka, namun hingga kini belum ada repons sebagaimana mestinya," cetusnya.

Sementara itu, Aganas suami dari Afnah kepada Garda Asakota membenarkan istrinya saat ini sedang berada di Suriah sejak setahun yang lalu. Ia juga mengakui bahwa saat ini istrinya menderita sakit yang cukup parah.

"Seperti pengakuan isteri saya, sakitnya mulai dari pinggang sampai ke kaki, yang dibarengi dengan nyeri yang cukup parah. Makannya, ia ingin sekali pulang karena tak tahan dengan kondisinya. Pekerjaannya pun dipaksa sebab agennya tidak percaya ia menderita sakit " aku Aganas, dihubungi wartawan koran ini, Senin sore (18/11).

Sebenarnya, kata dia, istrinya tersebut tujuan pekerjaannya bukan ke Negara Suriah melainkan di Kota Madinah dan Mekkah Saudi Arabiah. Hal itu, sesuai dengan informasi awal sponsor kepada pihaknya. "Karena tujuannya Madinah dan Makkah, makanya saya kasih izin dan membantu mengurus segala administrasinya mulai dari tingkat desa, camat, hingga seterusnya," katanya.

Atas kondisi ini ia mengaku sudah mengadu kepada pihak Disnakertrans Kabupaten Bima bahkan pernah menemui langsung Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri. "Namun sejauh ini belum ada informasi dan perkembangan terkait dengan pengaduan saya, mungkin lagi proses," tutur Aganas.

Di sisi lain, pihak Disnakertrans Kabupaten Bima melalui Fungsional Pengantar Kerja , M Zaini, S. Sos, yang dikonfirmasi Garda Asakota juga mengakui suami dari Asnah TKW asal Lambu, telah memberikan pengaduan kepada pihak Disnakertrans Kabupaten Bima pada sekitar bulan Agustus 2019 lalu.

Bahkan pada bulan Oktober kemarin, katanya,  Aganas telah menemui langsung Bupati Bima. Oleh Bupati saat itu merespon dengan memanggil Kadis Nakertrans untuk membuat pengaduan resmi Kepada BNP2TKI, dimana isi suratnya adalah meminta BNP2TKI untuk memfasilitasi kepulangan WNI atas nama Asnah karena alasan sakit dan trauma akibat perang di Suriah.

Surat resmi dari Pemkab Bima itu kemudian dibalas untuk dilengkapi karena beberapa dokumen administrasinya tidak ada seperti paspor yang sudah dibawa sama yang bersangkutan.

"Dua kali kami bersurat, namun terus diminta melengkapi berkas, dan surat terakhir diminta lagi untuk melengkapi dokumen karena yang bersangkutan diketahui keberangkatannya ilegal. Setelah dilengkapi lagi  hingga saat ini kami masih menunggu hasil dari surat yang kami sampaikan kepada Pusat," tandas Zaini. (GA. 212*)













×
Berita Terbaru Update