-->

Notification

×

Iklan

Walikota Bima Bantah Tudingan Kegagalan Pembangunan Masjid Raya

Monday, October 28, 2019 | Monday, October 28, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-10-28T03:57:55Z
Walikota Bima.
Kota Bima, Garda Asakota. - 

Walikota Bima, HM Lutfi, SE., membantah statemen dan atau penilaian sejumlah pihak terkait gagalnya pembangunan pemenuhan janji politik Lutfi-Feri untuk membangun Masjid Raya Al Muwahiddin Kota Bima Tahun Anggaran (TA) 2019.
Ditegaskannya, terkait rencana Pembangunan Masjid Al-Muwahiddin Bima yang seharusnya dikerjakan tahun 2019 dengan alokasi anggaran sebesar Rp10 milyar melalui APBD Kota Bima belum bisa dilaksanakan karena masih adanya syarat administratif yang harus dipenuhi.

"Itu bukan gagal, namun ada beberapa item adiministrasi dan tahapan mekanisme yang harus dipenuhi," tegas Walikota Bima, H. Muhamad Lutfi SE, kepada Garda Asakota usai upacara Sumpah Pemuda di halaman kantor Pemkot Bima, Senin (28/10).

Diakuinya persoalan yang dihadapi Pemkot Bima saat ini Dan ini merupakan suatu hal yang baru. Seperti ada tanah dan bangunan yayasan yang diberikan pada Pemkot Bima sehingga harus melalui proses serta tahapan yang benar.

"Pemerintah melanjutkan pembangunan tersebut harus melalui kajian serta studi kelayakan. Artinya berapa jumlah total aset diserahkan oleh Yayasan ke Pemkot. Kemarin, akta hibah yang diserahkan itu tidak dicantumkan dengan kelengkapan administrasi lainnya seperti surat hibah penerimaan serta kelengkapan adiministrasi lainnya yang melegalkan penyerahan aset itu," terangnya.

Tak hanya itu jelasnya, pembangunan Masjid Raya Al-Muwahiddin Bima baru bisa dilakukan setelah audit pembatasan dari Yayasan ke Pemkot Bima. Karena sebelumnya ada uang Negara yang dikerjakan untuk pembangunan masjid tersebut. "Maka dari itu, semuanya butuh audit pembatasan dan juga administrasi yang lengkap. Dan inilah yang menjadi kendala bagi kita semua, ini harus jelas," sebutnya.

Walikota  Bima menambahkan bahwa secara tekhnis untuk pembangunan masjid tersebut, Pemkot Bima sudah menggandeng kerja sama dengan pihak BPKP dan Unram untuk mengkaji nilai aset serta layak atau tidaknya struktur bangunannya.

"Jadi, yang pasti kita akan hati-hati dan menunggu kelengkapan itu supaya tidak ada masalah di kemudian hari. Dapat dipastikan setelah semua administrasinya ada maka masjid itu akan dikerjakan tahun 2020 mendatang," pungkasnya. (GA. 355*)

×
Berita Terbaru Update