-->

Notification

×

Iklan

Krisis Air Bersih di Kelurahan Dara, Warga Tagih Janji Program Pengeboran Air

Friday, October 25, 2019 | Friday, October 25, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-10-25T05:03:57Z
Amiruddin, S. Sos, warga Kelurahan Dara.

Kota Bima, Garda Asakota.-

Krisis air bersih akhir-akhir ini membuat warga sanggup menahan terik matahari demi mendapatkan air dari bocoran pipa PAM. Ya, kemarau panjang yang terjadi saat ini rupanya tidak hanya mengakibatkan timbulnya kekeringan akan tetapi juga berkakibat kepada terjadinya krisis air bersih seperti yang di alami oleh sejumlah kelurahan yang ada di wilayah Kota Bima.

Salah satu di antaranya adalah Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat di mana warga masyarakat dilima RW di Kelurahan Dara mengalami krisis air bersih yaitu Rt 01 sampai 05. "Di RW kami ini ada sih drop air bersih dari Pemerintah Kota Bima tapi hanya 1 tanki per minggu, sisanya itu droping tanki air bersih dari salah seorang anggota Dewan Kota Bima, yaitu H. Mustamin. Semuanya gratis tidak dibayar," ungkap salah seorang Tokoh Pemuda di Kelurahan Dara, Amiruddin, kepada Wartawan, Jumat pagi (25/10).

Amir menjelaskan bahwa krisis air bersih ini tidak terjadi saat ini, saja akan tetapi telah berlangsung sejak pemerintah periode sebelumnya. Pihaknya pun telah berkali kali mencoba melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait persoalan tersebut bagaimana mengatasinya, namun hingga hari ini langkah solutif seperti melakukan pengeboran air tidak kunjung terealisasi.

"Padahal Pemerintah Kota Bima yang berkuasa hari ini dalam kampanyenya pada Pilkada kemarin pernah berjanji dalam visi misinya bahwa akan mengatasi persoalan kekeringan di kelurahan Dara dengan memprioritaskan program pengeboran air, tetapi setahun berjalan janji tersebut belum terwujud," katanya.

Diakuinya, pendistribusian air seperti ini tidak akan menyelesaikan persoalan krisis air bersih. Yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah langkah solutif dan konstruktif Pemerintah Kota Bima yaitu dengan cara melakukan pengeboran air. "Itu saja solusinya, nggak ada yang lain," cetus Amir.

Sementara itu Pemerintah Kota Bima melalui Kabid Darurat dan Logistik BPBD, Faruk Irfan, S,Ip, mengakui bahwa pihak BPBD selalu intens melakukan pendistribusian air bersih di beberapa kelurahan yang menjadi wilayah tugas penyalurannya sebagai langkah solutif atasi krisis air bersih yang terjadi di Kota Bima.

Namun dia menegaskan bahwa mengatasi persoalan krisis air bersih ini tidak hanya tugas BPBD akan tetapi juga ada Instansi pemerintah lainnya yang terlibat yaitu Dinas Sosial dan Bagian Umum Setda Kota Bima. "Selain itu juga ada keterlibatan pilar lainnya juga yaitu masyarakat dan Badan Usaha," imbuhnya.

Pendistribusian air yang dilakukan pihaknya sekarang di bulan Oktober merupakan realisasi bantuan dana tak terduga Pemerintah Propinsi NTB senilai Rp40 juta yang dipihak ketigakan untuk mengatasi persoalan krisis air bersih di Kota Bima sesuai wilayah pembagian tugas penyaluran  masing-masing, dimana BPBD meliputi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung, Paruga dan Monggonao.

Sementara untuk Dinas Sosial ada enam Kelurahan yaitu Sambinae, Rontu, Panggi, Kendo, Penanae, dan Ntobo. Sedangkan Bagian Umum Setda ada tiga kelurahan yaitu Kelurahan Dara, Melayu dan Manggemaci. "Tetapi meskipun itu di pihak ketiga kan kami tetap ikut mengawal proses penyaluran air bersih tersebut hingga benar-benar sampai kepada warga yang membutuhkan," ulasnya. (GA. 003*)


×
Berita Terbaru Update