-->

Notification

×

Iklan

Apresiasi Budayawan Bima Atas Penataan Pantai Lawata, Diakui Banyak Perubahan

Sunday, September 8, 2019 | Sunday, September 08, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-09-08T01:04:06Z
Suatu saat, Walikota Bima HM. Lutfi, sedang menikmati suasana dan Kuliner di Lawata.
Kota Bima, Garda Asakota.-

Lawata sejak dipoles melalui tangan dingin Walikota Bima, HM. Lutfi, SE, kian berbenah ditambah lagi dengan perhatian kepala daerah yang dinilai luar biasa dari aspek penataannya. Sabtu malam (7 September 2019) seorang Budayawan Bima, Alan Malingi, sempat berkunjung ke obyek wisata Pantai Lawata bersama keluarganya. 

Diakuinya, saat ini Lawata sudah banyak berubah. Lawata sudah terang, tidak gelap seperti dulu. "Lawata terus berbenah, jempol untuk  Pemkot Bima dan Pokdarwis Dana Taraha apalagi menurut informasi yang saya dengar bahwa Pemkot Bima di tahun 2020 mendatang akan membangun restoran dan hotel di atas puncak kedua bukit Lawata," katanya.

Suasana malam di Lawata.

Menurut Alan, keberadaan 30 Uma Lengge dan aneka masakan yang disajikan dan dijual di dalam jejeran Uma Lengge semakin mempercantik keberadaan obyek wisata bersejarah ini. "Saya sempat berbincang dengan Ketua Pokdarwis Dana Taraha Iksan (Om Can) bahwa kedepan akan dibangun aula pertemuan, taman dan berbagai sarana wisata laut yang disewakan khusus untuk di pantai sebelah barat," imbuhnya.

Pria yang sudah banyak menulis tentang Budaya dan Pariwisata ini mengusulkan di obyek wisata seperti Lawata, Ama Hami, Wadu Mbolo dan bahkan di makam Dana Taraha dibuat plang atau monumen yang bertuliskan tentang sejarah tempat tempat tersebut. Karena Lawata dan sekitarnya memiliki cerita sejarah di masa lalu. Kisah dan legenda akan semakin menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu obyek wisata.

Disamping itu, kata dia kebersihan  harus dijaga. Tong tong sampah harus tetap tersedia, toliet harus bersih, Mushalla harus tetap bersih dan tetap tersedia air bersih. Kesadaran masyarakat pengunjung harus terus ditingkatan melalui penyuluhan tentang kebersihan dan sadar wisata. "Jika hal itu terpenuhi dalam setiap sudut obyek wisata, maka keindahan tetap terjaga dan kenyamanan wisatawan akan menjadi magnet kunjungan dari hari ke hari," tuturnya.


Menurut Kadispar Kota Bima, Sunarti, S. Sos, MM, hampir bisa dipastikan Walikota setiap melewati Lawata pasti mampir meski hanya sekedar duduk dan menikmati kuliner hasil jualan para pelapak Lawata seperti sate ayam lontong dan minuman kelapa muda.

"Lawata mau dijadikan tempat wisata pantai dan wisata Kuliner sehingga ke depan akan menjadi daya tarik tersendiri.bagi masyarakat Kota Bima dan sekitarnya," ungkapnya.

Menurut Sunarti, Walikota menginginkan agar lapak-lapak yang ada di Lawata menjual dan menjajakan kuliner yang berbeda-beda antara lapak yang satu dengan lapak yang lain supaya ada cita rasa yang beragam.

Sunarti juga mengungkapkan komitmen Walikota akan terus melakukan pembenahan-pembenahan. Makanya, melalui APBD 2020 Pemkot Bima akan membangun restoran dan hotel diatas puncak kedua bukit Lawata. "Walikota berkomitmen bahwa Lawata akan dijadikan Wisata HALAL," tandasnya singkat. (GA. Jack*)

×
Berita Terbaru Update