-->

Notification

×

Iklan

Agenda Kunker DPRD NTB Ke Luar Negeri Menuai Pertentangan, HMI Dan BARDAM NUSA Angkat Suara

Friday, August 2, 2019 | Friday, August 02, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-08-02T05:47:00Z
Gedung Kantor DPRD NTB, Foto : Sumber Humas DPRD NTB 

Mataram, Garda Asakota.-

Rencana agenda kunjungan kerja (Kunker) 50 anggota DPRD NTB ke beberapa wilayah di Luar Negeri seperti Istambul Turkye, Sydney Australia, Swiss, dan Eropa Barat, pada sekitar tanggal 03 Agustus 2019 hingga tanggal 09 Agustus 2019, menuai penolakan public. Pasalnya, penolakan ini bermunculan oleh karena public menganggap alokasi anggaran perjalanan kunker DPRD NTB yang diduga menghabiskan anggaran sekitar Rp6,2 Milyar ini bertentangan dengan prinsip efisiensi dan kondisi daerah yang masih membutuhkan anggaran untuk membangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang rusak akibat terpaan bencana.

Perjalanan yang dibagi kedalam empat kelompok besar dengan jumlah satu kelompok terbagi kedalam 10 orang anggota Dewan dimana kelompok pertama rombongannya dipimpin TGH Mahali Fikri dengan tujuan Istambul Turkey dan akan berangkat pada sekitar tanggal 03 Agustus 2019 hingga tanggal 09 Agustus 2019, Kelompok kedua dipimpin oleh Hj Baiq Isvie Rupaeda SH MH beranggotakan 15 orang anggota Dewan dengan tujuan perjalanan ke Italia dan Swiss dan akan berangkat juga pada sekitar tanggal 03 Agustus 2019 hingga 09 Agustus 2019 .

Sementara untuk kelompok ketiga yang beranggotakan sekitar 10 orang dengan tujuan Sydney Australia dan kelompok empat yang beranggotakan sekitar 15 orang akan berangkat menuju Eropa Barat masing-masing sekitar tanggal 13 Agustus 2019 hingga tanggal 19 Agustus 2019.

“Ini akibat ketika penyusunan anggaran tidak melihat aspek prioritas dan kebutuhan rakyat dan tidak bersandar pada asas efisiensi. Padahal NTB, baru saja di uji musibah gempa bumi yang dahsyat. Banyak rakyat yang menderita kemiskinan, krisis air melanda ratusan Desa, kualitas pendidikan masih sangat terbelakang. Anggaran miliaran rupiah itu, lebih baik digunakan untuk membantu masyarakat yang sekarang  susah," ujar Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram, Andi Kurniawan, kepada wartawan media ini dengan nada penuh prihatin, Kamis 01 Agustus 2019.

Pihaknya secara kritis mempertanyakan apa yang menjadi output dari perjalanan kunjungan kerja ke beberapa Negara di luaran sana. “Apa output dari Kunker itu yang akan berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat di NTB?. Sementara sepulang mereka dari sana, masa jabatannya sebagai anggota DPRD NTB juga akan berakhir?. Kami berharap sekaligus meminta kepada Pimpinan DPRD NTB untuk membatalkan rencana liburan ke Luar Negeri. Ini kan hanya menghabiskan uang rakyat aja, apalagi NTB baru ditimpa musibah besar. Daripada keluar, ya fokus saja urus daerah ini," tegas Andi.

Hal senada juga disampaikan oleh Barisan Pemuda Bima Nusantara (Bardam Nusa) Bali Nusra, Subhan, kepada wartawan media ini. Pihaknya mengaku sangat prihatin dengan adanya rencana anggota DPRD NTB melakukan Kunker ke Luar Negeri dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp6,2 Milyar.

“Padahal mereka sangat tahu bahwa di Kabupaten Bima sana, rakyat Wera, Sape dan sejumlah masyarakat lainnya berteriak meminta perhatian pemerintah untuk perbaikan jalan mereka yang sudah rusak parah. Mestinya anggota Dewan harus lebih memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat mereka ketimbang melakukan Kunker dengan kucuran anggaran yang sangat besar dan tidak memiliki manfaat karena paska kunker itu jabatan mereka akan berakhir dan diganti oleh anggota DPRD NTB yang baru,” timpalnya.

Sementara itu, Sekretaris DPRD NTB, Mahdi SH MH., mengaku perjalanan Kunker anggota DPRD NTB ini sudah jelas masuk didalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2019 dan sudah mendapatkan ijin dari Kemendagri dan ijin dari Sekretariat Negara (Setneg). “Beigitupun exit permit dari Kemenlu juga sudah didapatkan. Sehingga secara administrasi perjalanan ini sah dan legal,” jelas Mahdi kepada sejumlah wartawan.

Mahdi juga menjelaskan bahwa alokasi anggaran yang dipergunakan untuk pelaksanaan Kunker ini tidak sebanyak seperti yang beredar dan viral di sejumlah media social. Menurutnya setelah dilakukan rasionalisasi anggaran, alokasi anggaran untuk Kunker ini hanya sekitar Rp3,5 Milyar saja.

“Karena ada juga anggota Dewan yang tidak berangkat seperti yang naik haji sekitar 10 orang. Kemudian ada juga yang tidak berangkat karena ada kesibukan lain seperti adanya tugas kepartaian dan urusan keluarga. Lebih kurang ada sekitar 15 orang anggota Dewan yang tidak berangkat dalam kunker ini,” timpalnya.

Lanta apa output dari pelaksanaan kunker ini?, menurutnya output yang bisa diharapkan dari pelaksanaan kunker ini adalah bagi anggota DPRD NTB yang terpilih kembali, perjalanan kunker ini akan menjadi pelajaran berharga untuk pengembangan sejumlah kesepakatan antara Provinsi NTB dengan Negara-negara yang menjadi tujuan kunjungan baik didalam aspek pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.

“Apalagi inikan kunjungan lintas komisi. Jadi disamping menimba pengalaman, juga akan ada banyak hal yang bisa dilakukan pada saat Kunker ini. Bagi anggota DPRD NTB yang tidak terpilih lagi, paling tidak mereka memiliki wawasan terhadap kondisi Negara yang dikunjunginya. Dan sebenarnya agenda Kunker ini harusnya dilakukan pada awal tahun, hanya saja karena padatnya agenda kegiatan seperti pelaksanaan Pilpres dan Pileg, maka baru bisa dilaksanakan pada bulan ini,” pungkasnya. (GA. Im*)
×
Berita Terbaru Update