Ketua KPU NTB, Suhardi Soud.
Mataram, Garda Asakota.-
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB, Suhardi Soud, mengungkapkan akan melakukan upaya perekapan kembali Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) pada sekitar tanggal 16-17 Maret 2019 untuk DPTb Penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif.
Menurut Suhardi, berdasarkan hasil rapat pleno terakhir, Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Provinsi NTB adalah sekitar 3,68 juta dari total DPT yang diplenokan sebelumnya yakni di bulan Desember 2018 sebesar 3,67 juta pemilih.
"Nanti sekitar tanggal 16-17 Maret kita akan melakukan rekap untuk DPTb pindah memilih. Sebab dari Unram sendiri ada sekitar 10 ribu orang mahasiswa non NTB yang lagi mengurus ATb atau A5 yakni form pindah memilih yang berasal dari Papua atau Luar NTB yang nanti akan memilih di NTB," ungkap mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram ini kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya KPU NTB, Jum'at 08 Maret 2019.
Begitu pun untuk pemilih yang berasal dari luar Pulau Lombok tapi dalam lingkup NTB yang ingin memilih di Lombok juga bisa mengurus form ATb atau A5 pindah memilih ini. "Bagi pemilih yang mengurus ATb atau A5 yang berasal dari Luar NTB dan memilih di NTB hanya bisa memilih untuk Pilpres saja.
Sementara pemilih ATb atau A5 yang berada di luar Lombok dalam lingkup NTB tapi memilih di Pulau Lombok maka dia dia bisa memilih Pilpres dan DPD nya saja sementara untuk pemilihan caleg DPR RI nya tidak bisa dia lakukan karena di NTB sudah terbagi kedalam dua Dapil DPR RI," jelasnya.
Apakah ada dampak dari bencana gempa terhadap penurunan jumlah DPT di NTB?. Menjawab pertanyaan wartawan ini, Suhardi Soud mengungkapkan meski ada penurunan jumlah pemilih di Kabupaten Lombok Utara, namun penurunan itu tidak mempengaruhi posisi jumlah DPT di NTB karena pada Kabupaten dan Kota lain justru terjadinya penambahan pemilih baik yang diakibatkan oleh adanya pemilih dari luar NTB yang pindah memilih di NTB baik karena alasan pindah domisili, pindah sekolah, pindah kerja.
"Tingginya pemilih yang mengurus form A5 ini menambah DPT kita menjadi 3,68 juta," tandasnya. (GA. 211*)
