-->

Notification

×

Iklan

Anggota MPR RI Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kota Bima

Tuesday, March 26, 2019 | Tuesday, March 26, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-03-26T13:37:16Z



Kota Bima, Garda Asakota.-

Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI H. Muhammad Syafruddin, ST, MT, menggelar kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kota Bima pada Selasa, 26 Maret 2019, bertempat di Gedung Seni Budaya. Sosialisasi dihadiri Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE, Wakil Walikota Feri Sofiyan, SH, Ketua DPRD Kota Bima Syamsurih, SH, Anggota DPRD Kota Bima, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bima, Sekretaris Daerah Kota Bima, Staf Ahli Walikota Bima, Asisten Setda Kota Bima, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pimpinan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bima, Camat dan Lurah, awak media, mahasiswa serta ASN lingkup Pemerintah Kota Bima.

Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI H. Muhammad Syafrudin, ST, MT.

Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE.


Walikota mengapresiasi penyelenggaraan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang memiliki tujuan membangun kesadaran masyarakat untuk menjunjung tinggi dan menghormati 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-undang dasar tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Diingatkannya bahwa keempat pilar ini hendaknya menjadi acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walikota juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada anggota DPRD Kota Bima yang meluangkan waktu untuk hadir. Diharapkannya anggota DPRD Kota Bima bisa memberikan pencerahan kepada konstituen masing-masing untuk menguatkan pemahaman dan kesadaran untuk menghidupkan 4 pilar kebangsaan.

Sosialisasi diisi pemaparan oleh H. Muhammad Syafrudin, ST, MT, dilanjutkan dengan dialog yang dipandu oleh Asisten II Setda Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, MAP, sebagai moderator. H. Muhammad Syafrudin, ST, MT, mengajak semua pihak untuk menyadari bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Sifat majemuk bangsa Indonesia antara lain  bersumber pada keragaman agama dan suku bangsa. Dalam satu etnis dan satu agama, bisa terjadi perbedaan paham yang bisa meruncing menjadi konflik horisontal kemajemukan ini jika tidak dikelola dengan baik maka menimbulkan kerawanan akan konflik.

Maka perlu ada benteng dan filter atas semakin derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang kian mengurangi semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Pengaruh globalisasi lewat teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, membuat bangsa Indonesia memiliki berbagai paham, persepsi dan pandangan yang berbeda sekaligus bertentangan. “Untuk itulah, sangat penting agar kita kembali menanamkan semangat kebangsaan melalui 4 pilar kebangsaan. Saya mengajak kita semua untuk bisa berperan aktif menyebarkan kesadaran dan pemahaman terhadap 4 pilar kebangsaan di lingkungan kita masing-masing”, katanya.

Kedepan, pria yang juga Caleg DPR RI Dapil Bima, Dompu dan Sumbawa ini menegaskan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Empat Pilar ini harus terus disosialisasikan secara intens di tengah masyarakat. Ini tujuannya, kata dia, supaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat akan kuat dan kokoh dan mengenal lebih jauh arti serta makna Empat Pilar Kebangsaan tersebut. "Empat pilar itu sangat penting sehingga harus kita sampaikan, ini tujuannya supaya NKRI terus kuat dan satu," tegasnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update