-->

Notification

×

Iklan

Tabligh Akbar Refleksi 2 Tahun Musibah Banjir Bandang Kota Bima

Monday, December 24, 2018 | Monday, December 24, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-12-24T04:03:27Z
Walikota Bima, HM. Lutfi, SE


Kota Bima, Garda Asakota.-

Pemerintah Kota Bima menggelar Tabligh Akbar Akhir Tahun 2018 Masehi di halaman kantor Walikota Bima, Senin, 24 Desember 2018. Tabligh Akbar ini juga menjadi refleksi 2 tahun musibah banjir bandang yang melanda Kota Bima pada tanggal 21 dan 23 Desember Tahun 2016 lalu. Tabligh menghadirkan dua penceramah Nasional yakni Ustadz Dr. Shofyan Baswedan, LC, MA, dan Dr. Das'ad Latif, S.Sos, S.Ag, M.Si, PhD.



Hadir Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE, Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH, Ketua DPRD Kota Bima Syamsurih, SH, anggota FKPD Kota Bima, Sekretaris Daerah Kota Bima beserta seluruh jajaran, Ketua MUI Kota Bima, Ketua TP PKK Kota Bima, Ketua GOW Kota Bima, Ketua Iswara Kota Bima, Ketua Bhayangkari Kota Bima, Ketua DWP Kota Bima, anggota majelis taklim, pimpinan organisasi wanita yang ada di Kota Bima serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Acara diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Walikota Bima Nomor 72 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Penegakan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Lingkup Pemerintah Kota Bima. Juga dilaksanakan penyerahan Kartu BPJS secara simbolis kepada masyarakat tidak mampu oleh Walikota Bima. Secara keseluruhan, Kartu BPJS yang akan dibagikan sejumlah 20.000 kartu BPJS.
Walikota juga menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa saudara kita di Jawa Barat dan Lampung yang terdampak tsunami pada Sabtu malam (22/12).

Ucapan terimakasih disampaikannya kepada kedua penceramah yang telah berkenan hadir memenuhi undangan pemerintah Kota Bima. Disampaikannya, kedepannya sesuai visi dan misi pembangunan Kota Bima Tahun 2018-2023, Pemerintah Kota Bima ingin menghidupkan berbagai kegiatan yang sifatnya syiar Islam. Diajaknya seluruh masyarakat untuk kembali menghidupkan motto Maja Labo Dahu (“Malu dan Takut”) dan menjaga hubungan baik antara sesama.

"Penegakan berbagai peraturan daerah maupun Perwali tentang Ketertiban menjadi tanggungjawab kita bersama. Pemerintah tidak bisa hanya berjalan sendiri. Diperlukan kerjasama dan komitmen dari seluruh elemen. Selain itu, kita sebagai masyarakat yang mayoritas beragama Islam harus bisa menegakkan Islam yang kaffah  dan tetap menghormati kaum minoritas", jelas Walikota.

Diharapkannya seluruh kepala OPD dan seluruh elemen masyarakat agar lebih mengedepankan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat demi kemaslahatan untuk masyarakat. Dimintanya kepada semua pihak untuk mengajarkan anak-anak berbuat kebaikan dan mencintai Al-Qur'an. Kedepannya, di sekolah akan diwajibkan siswa beragama Islam untuk membawa mushaf Al-Qur'an sehingga kesehariannya bisa membaca dan memahami Al-Qur'an.  "Bekali anak-anak kita dengan ilmu agama yang cukup untuk membentengi mereka dari berbagai penyakit masyarakat dan arus kemajuan yang berdampak negatif. Saya tidak ingin kebijakan-kebijakan yang dibuat hanya diatas kertas, tapi harus benar-benar dilaksanakan dan diterjemahkan dengan sebaik-baiknya", harap Walikota.

Acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama yang diawali dengan penyampaian Dr. H. Das'as Latif, S.Sos, S.Ag,Msi, PhD, mengenai "Sebab Turunnya Musibah" dan ceramah sesi kedua yang disampaikan Ustadz Dr. Shofyan Baswedan, MA, mengenai "Dampak Negatif Bagi Umat dan Generasi Muda Akibat Maraknya Penyakit Sosial. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update