-->

Notification

×

Iklan

Jurnalis Korban Kekerasan Saat Peliputan, Maafkan Pelaku

Wednesday, December 12, 2018 | Wednesday, December 12, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-12-12T01:01:03Z
Fahmi

Mataram, Garda Asakota.-

Jurnalis Radar Lombok, Fahmi, yang sebelumnya sempat viral diberitakan menjadi korban tindakan kekerasan dan pengeroyokan oleh sejumlah orang yang ditengarai merupakan pebdukung salah satu Calon Kepala Desa (Kades) yang kalah Pilkades di Desa Terong Tawah Labuapi Lombok Barat, akhirnya mengeluarkan sikap memaafkan perbuatan oknum pelaku tindakan kekerasan tersebut dengan berbagai pertimbangan yang ada.


"Mohon maaf sebelumnya untuk rekan-rekan seprofesiku. Mungkin keputusan saya memaafkan para pelaku membuat teman-teman wartawan  kecewa, dengan keputusan saya. Namun dengan berbagai pertimbangan, saya ambil sikap memaafkan mereka. Karena yang saya lawan ini, masyarakat saya sendiri, yang tinggal satu dusun, satu masjid dengan saya," tulis Fahmi di salah satu grup whattsap wartawan NTB, Rabu 12 Desember 2018.

Dalam tulisan rilisnya, Fahmi, mengaku lahir, besar dan tinggal di dusun tersebut bersama anak dan istri serta bersama keluarga. "Dan itu tidaklah dalam jangka satu minggu atau dua bulan, tapi akan bertahun-tahun saya tinggal didusun ini, bahkan mungkin sampai mati," imbuhnya.

Faktor kehidupan sosial bermasyarakat, menurutnya, jadi pertimbangan dirinya untuk memaafkan pelaku. "Saya tidak mungkin  hidup disebuah lingkungan sosial yang tidak bersahabat dengan anak dan istri saya, dan keluarga saya. Pasti akan selalu rasa benci dan dendam di masyarakat saya sendiri, jika masalah ini saya biarkan berlama-lama. Mereka yang melakukan pemukulan ini pun Kondisi kehidupannya, saya ketahui sendiri, mereka memiliki anak dan istri dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan," ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, meski dirinya telah memberikan pemaafan terhadap oknum pelaku, tapi laporan di pihak Kepolisian belum dicabut. "Hari ini  ada proses di Polres lagi," tandas Fahmi. (GA. 211*).
×
Berita Terbaru Update