Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan HMN
Mataram, Garda Asakota.-
Visi-Misi Bima Ramah sangat sulit
digapai ketika ketersediaan alokasi anggaran tidak tersedia dengan cukup. Dari
Rp2,1 Trilyun total APBD Kabupaten Bima 2019, tingkat defisit yang dihadapi
oleh Pemerintahan dibawah kendali duet Bupati dan Wakil Bupati Bima, Indah Dhamayanti
Putri dan Drs H Dahlan HMN itu mencapai angka Rp50 Milyar.
“Jumlah defisit kita 2019 mencapai
angka Rp50 Milyar. Yang hafal persis detilnya adalah Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA). Bagi saya itu merupakan kondisi dilema dalam mewujudkan visi Bima Ramah
yang menurut saya tidak semudah membalikan telapak tangan,” ujar Wakil Bupati
Bima, Drs H Dahlan HMN, kepada wartawan media ini di Hotel Santika Kota Mataram
belum lama ini.
Banyaknya kebutuhan-kebutuhan penting
masyarakat yang belum terakomodir dalam APBD 2019, menurutnya merupakan salah
satu problem tersendiri yang dihadapi oleh Pemerintah, apalagi menurutnya aspek-aspek
penting seperti kesehatan, penyediaan air baku atau air bersih yang saat
sekarang banyak dikeluhkan oleh masyarakat menjadi suatu catatan penting bagi
dirinya untuk mendapatkan porsi perhatian dalam APBD.
Salah satu problem semisal penyediaan
air bersih, menurutnya, selain dikarenakan faktor ekologis yang sudah mengalami
kerusakan parah akibat perambahan hutan berdampak pada munculnya berbagai
problem seperti kekeringan dan banjir. Sementara untuk menghadapi problem-problem
seperti itu, Pemkab Bima berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, belum
sama sekali menganggarkannya dalam postur APBD 2019.
“Soal itu kita berharap BNPB Pusat
bisa mengalokasikan anggaran sebesar Rp34 Milyar untuk membantu penanggulangan
bencana. Diajukan 2018, mudah-mudahan 2019, bisa dipenuhi oleh Pusat,” cetus Wabup.
(GA. 211*).