-->

Notification

×

Iklan

PC GP Ansor Kobi Bantah Terlibat Penarikan Uang dalam Penyaluran Bibit Jagung

Friday, November 16, 2018 | Friday, November 16, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-11-16T23:12:51Z


Rafiin
Kota Bima, Garda Asakota.-

Forum Petani Jagung, Dinas Pertanian, DPRD, dan elemen warga yang mengatasnamakan GP Ansor Kota Bima, Kamis (15/11) menggelar hearing soal distribusi bibit jagung. Di tengah dialog yang cukup alot tersebut mencuat sinyalemen bahwa pembagian bibit jagung yang seharusnya gratis tersebut, justru menarik sejumlah uang kepada kelompok tani. Hal ini terungkap dari perwakilan GP Ansor Lukman.

Lukman mengaku pihaknya menarik uang dari kelompok tani, khususnya di Kelurahan Panggi sebesar Rp250 ribu. Berdasarkan data CPCL dan verifikasi Dinas Pertanian Kota Bima, kelompok penerima bantuan bibit di Kelurahan Panggi hanya 5 kelompok. Dari kelompok itu, penyaluran bantuannya 2 kelompok secara regular dan 3 kelompok non reguler. “Bantuan regular diberikan pemerintah melalui Dinas Pertanian ternyata ditolak petani, karena dianggap tak penuhi syarat dan tidak berkualitas,” bebernya.

Namun fakta penarikan uang ini, PC GP Ansor Kota Bima secara tegas membantahnya. Dalam siaran persnya, PC GP Ansor tidak pernah mengajukan proposal terkait bibit jagung ke dinas atau instansi terkait, termasuk tidak pernah membuat perencanaan program pembagian bibit jagung di Kota Bima. Jangankan menarik uang, PC GP Ansor Kota Bima juga tidak pernah menjalin hubungan kemitraan secara institusional dengan dinas manapun di instansi Kota Bima khususnya Dinas Pertanian, Peternakan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Bima yang menyangkut program bibit jagung. 

"Seluruh unsur pengurus Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Bima tidak terlibat program tersebut," tegas Ketua Formatur PC GP Ansor Kota Bima, Rafiin bersama Ketua Demisioner, M. Rusydi Ibrahim, Jumat (16/11).

Bahkan dalam siaran peranya, PC GP Ansor menegaskan bahwa Lukman, yang mewakili GP Ansor dalam hearing dengan DPRD Kota Bima, tidak pernah menjadi anggota atau pengurus GP Ansor Kota Bima. Jadi, kata dia, GP Ansor Kota Bima tidak pernah menerima undangan hearing dengan anggota DPRD Kota Bima. Padahal undangan DPRD Kota Bima jelas menyebutkan GP Ansor Kota Bima. 

"Jadi kami tegaskan, dalam perekrutan anggota GP Ansor tidak ada penarikan uang iuran seperti disampaikan saudara Lukman. Jika ini adalah ulah oknum, maka jangan membawa nama lembaga GP Ansor Kota Bima," pungkas Rafiin. (GA. 212*)


×
Berita Terbaru Update