-->

Notification

×

Iklan

Gubernur NTB Sampaikan Pengantar RPJMD 2018-2023 Dihadapan Rapat Paripurna Dewan

Tuesday, November 6, 2018 | Tuesday, November 06, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-11-06T02:49:06Z
Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, saat menyampaikan pidato pengantar RPJMD 2018-2023 dihadapan Rapat Paripurna DPRD NTB di Ruang Rapat Paripurna DPRD NTB, Senin 05 November 2018.

Mataram, Garda Asakota.-

Gubernur NTB, Dr H Dzulkieflimansyah, menyampaikan Pidato Pengantar Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023, dihadapan Rapat Paripurna DPRD NTB yang dipimpin oleh Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaedah SH MH., dan turut didampingi oleh Wakil Ketua DPRD NTB, H Abdul Hadi dan Wakil Ketua DPRD NTB Bidang Anggaran, Lalu Wirajaya, Pada Senin 05 November 2018, di Ruang Rapat Paripurna DPRD NTB.

Pria yang akrab disapa dengan panggilan Bang Zul ini mengungkapkan dalam RPJMD 2018-2023, akan memfokuskan pada tiga aspek masalah yakni yang pertama, adalah memastikan bahwa Pemprov NTB akan bersikap ramah, bersahabat  dan hangat terhadap investasi (Friendly to investment and bussiness community).

“Ini penting karena masalah mendasar di NTB ini adalah masalah kemiskinan dan pengangguran. Pengangguran dan kemiskinan lebih mudah diatasi dengan hadirnya lebih banyak investasi,” jelas Bang Zul.

Yang kedua, kata Bang Zul, adalah memastikan bahwa Pemprov NTB ini bersahabat, hangat dan ramah terhadap visitors. “Sudah menjadi rahasia umum, bahwa NTB ini kaya akan keindahan alam. Mudah-mudahan dengan perbaikan infrastruktur baik fisik maupun non fisik, pengunjung atau siapa saja yang berkunjung ke tempat kita, akan kembali mengunjungi lagi NTB yang kita cintai ini di masa-masa yang akan datang,” timpalnya.

Dan poin yang ketiga, kata Bang Zul, yang paling penting adalah kita ingin membahagiakan masyarakat NTB. “Ini tiga hal besar yang kita harapkan mampu diakomodir dalam RPJMD kita. Tapi ada satu hal yang menjadi paling penting adalah kita berkonsentrasi pada proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang menyapa NTB,” cetus pria asal Kabupaten Sumbawa Barat ini.

Menurutnya, tahun pertama pelaksanaan RPJMD yang paling penting untuk dituntaskan adalah melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi. “Kita harus cepat melaksanakan langkah pemulihan dalam rangka menindaklanjuti Inpres Nomor 5 Tahun 2018. Berdasarkan indikasi kebutuhan pendanaan untuk proses rehab dan rekonstruksi ini adalah sebesar Rp11,440 Trilyun yang mencakup sektor pemukiman, infrastruktur, sosial-ekonomi dan lingkungan,” ungkapnya.

Mengingat keterbatasan fiskal daerah, lanjut Bang Zul, untuk proses pembiayaan rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut akan diupayakan pembiayaannya dari sumber anggaran Kementerian atau Lembaga, Transfer Daerah, Dana Desa, serta pemanfaatan dana pinjaman atau hibah Luar Negeri.

“Kita berkomitmen untuk melaksanakan percepatan dan menyelesaikan pemulihan ini pada  Desember 2019 atau paling lambat tahun 2020 dengan prioritas pertama adalah pembangunan Hunian Tetap (Huntap) dan fasilitas pelayanan dasar lainnya seperti pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi,” bebernya.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk sama-sama mengawal dan memastikan seluruh proses pemulihan ini berjalan baik dan lancar agar NTB kedepannya dapat bangun dan bangkit kembali.

Pembahasan RPJMD ini kata Bang Zul akan diparalelkan dengan pembahasan RAPBD 2019 mengingat APBD 2019 adalah tahun pertama dari pelaksanaan tahun pertama RPJMD 2018-2023. “Hal ini dimaksudkan agar program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019 selaras dengan rancangan awal RPJMD,” tandasnya.

Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaedah SH MH., menyampaikan apresiasi dan penghargaannya kepada Gubernur NTB yang telah menyampaikan RPJMD tahun 2018-2023.

“Pimpinan dan segenap anggota Dewan menyampaikan ucapan terimakasih sekaligus penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Gubernur NTB atas penyampaian RPJMD tahun 2018-2023,” pungkas Politisi Senior Partai Golkar NTB ini. (GA. 211/215*).

×
Berita Terbaru Update