-->

Notification

×

Iklan

Turunkan Angka Kemiskinan, Dinda-Dahlan Diminta Fokus Terhadap Visi Handal

Wednesday, October 17, 2018 | Wednesday, October 17, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-10-16T23:38:26Z

Wakil Ketua DPP KNPI, Ilham A Rasul SE.

Mataram, Garda Asakota.-

Jumlah orang miskin di Kabupaten Bima masih tersisa sebanyak 72.324 orang jiwa dari total jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak 478.967 jiwa. Menurut Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bima, Drs H Muzakkir M Sc., berdasarkan data BPS tahun 2014, angka kemiskinan di Kabupaten Bima adalah sebesar 16,04 %  atau sebanyak 73.617 jiwa dari total  jumlah penduduk sebanyak 458.961 jiwa.

“Artinya dalam kurun waktu tahun 2014-2017, orang miskin yang telah berkurang di Kabupaten Bima itu adalah sebesar 1.293 jiwa jiwa sebagai hasil pengurangan 73.617 jiwa dikurangi 72.324 jiwa. Memang perlu kerja keras lagi kedepannya untuk menurunkan angka kemiskinan ini karena masih ada 72.324 jiwa miskin di Kabupaten Bima,” jelas Muzakkir beberapa waktu lalu saat menjawab kritikan Wakil Ketua DPP KNPI, Ilham A Rasul SE.

Wakil Ketua DPP KNPI, Ilham A Rasul SE., menilai dengan pengurangan sekitar 1.293 jiwa miskin selama 4 tahun, berarti rata-rata pengurangan kemiskinan yang bisa dilakukan oleh Pemkab Bima dibawah kepemimpinan duet Dinda-Dahlan, per tahunnya hanya sekitar 300 orang miskin saja.

“Jika dilihat dari sisi signifikansi, angka penurunan ini sangat tidak signifkan sebab dibutuhkan waktu 240 tahun untuk benar-benar menghilangkan masyarakat miskin di Kabupaten Bima, sementara sisa kepemimpinan duet Dinda-Dahlan ini masih sekitar 2 tahun lagi,” kata pria kelahiran Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima yang sekarang bermukim di Jakarta ini.

Dikatakan Ilham, mestinya Pemkab Bima harus menelorkan kebijakan-kebijakan yang komprehensif dalam kepemimpinan Bima Ramahnya. “Khususnya dalam aspek Handal, mestinya Pemkab Bima harus lebih mempertajam visi handal ini baik dari sisi SDM maupun sisi SDA-nya,” kata alumnus Fakultas Ekonomi Universitas ’45 Makassar ini.

Dari visi handal ini, khususnya dari aspek SDA, lanjutnya, Pemkab Bima harus fokus dalam menetapkan apa saja yang menjadi produk unggulan daerah yang bisa memberikan kontribusi besar dalam menghidupkan ekonomi kerakyatan.

“Kabupaten Bima itu sebenarnya memiliki banyak produk yang bisa ditetapkan sebagai produk unggulan daerah seperti bawang merah, kopi tambora, garam, madu bima, kain tenun dan lain sebagainya. Penetapan produk unggulan itu memiliki fungsi, antara lain daerah bisa melakukan kontrol baik terhadap produksi maupun pemasaran produk unggulan daerah. Selain itu apabila Pemda memiliki produk unggulan, maka masyarakat juga akan memiliki fokus dalam berusaha dan tentu akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat,” saran Ilham. (GA. Imam*)

×
Berita Terbaru Update