-->

Notification

×

Iklan

Sekretaris FPDIP DPRD NTB Dukung Penanganan Dampak Gempa Lombok-Sumbawa Dengan Berdikari

Wednesday, October 3, 2018 | Wednesday, October 03, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-10-02T23:24:43Z
Sekretaris F PDI P DPRD NTB, Made Slamet.


Mataram, Garda Asakota.-

Pernyataan Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, Pada Senin 01 Oktober 2018 lalu, saat menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) dengan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Provinsi NTB, yang menegaskan bahwa Pemprov harus lebih proaktif dalam menangani bencana gempa Lombok dan Sumbawa dengan tangan sendiri atau berdikari, mendapat dukungan dari Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDI P) DPRD Provinsi NTB.

Baca Berita Terkait :

http://www.gardaasakota.com/2018/10/doktor-zul-pemprov-harus-lebih-proaktif.html

Berbicara dengan sejumlah wartawan di Kantor DPRD NTB, pada Selasa 02 Oktober 2018, Sekretaris F PDI Perjuangan DPRD NTB, Made Slamet, menyatakan spirit yang diperlihatkan oleh Gubernur NTB itu bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk bangkit sesuai dengan prinsip ‘yang bisa menolong diri kita adalah diri kita sendiri harus diutamakan’.

“Biar bagaimana pun pertolongan dari orang lain, kalau diri kita sendiri tidak bangkit, maka NTB bangkit itu akan sangat sulit dilakukan. Jadi saya sepakat dengan statemen Gubernur itu,” kata Made Slamet.

Dikatakannya, disebalik bencana itu tentu mengandung hikmah yang cukup besar, apalagi ketika kita sendiri mampu untuk bangkit dengan kekuatan sendiri maka itu akan menjadi catatan yang luar biasa bagi daerah kita sendiri saat menghadapi ujian yang diberikan oleh Tuhan. “Apalagi ujian bencana ini tidak hanya menimpa daerah kita sendiri, tapi juga dialami oleh saudara-saudara kita yang ada di daerah lain seperti Palu, Donggala dan Sigi di Sulawesi Tengah,” imbuhnya.

Pria yang juga merupakan anggota Komisi II DPRD NTB ini meyakini Pemerintah Pusat tetap akan memberikan bantuan anggarannya untuk pemulihan atau recovery berbagai infrastruktur Pemerintah dan masyarakat yang rusak akibat dilanda gempa beruntun 29 Juli 2018 hingga 19 Agustus 2018 tersebut.

“Tidak mungkin Pempus akan melepaskan tangannya terhadap upaya pemulihan Lombok-Sumbawa. Namun, bukan berarti juga kita harus menunggu turunnya bantuan tersebut. Prinsipnya kita harus berbuat dengan daya kita sendiri dan dengan gotong royong dengan memprioritaskan program-program Pemda ke daerah terdampak bencana,” timpalnya.

Sementara berkaitan dengan rencana atau ide Pemprov NTB yang berkeinginan mengundang Institusi Internasional untuk ikut terlibat dalam memberikan bantuan ide pemulihan masyarakat Lombok-Sumbawa dari bencana gempa  juga diapresiasi oleh Politisi PDI Perjuangan ini. 

“Kalau pun dibantu saya kira bagus itu. Tidak pernah kita menolak adanya suatu bantuan dalam hal ini. Tetapi ada hal-hal juga yang harus kita hindari yakni potensi masuknya agen internasional ke wilayah kita. Hal ini juga perlu diantisipasi,” pungkasnya. (GA. 211*).


×
Berita Terbaru Update