Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah.
Mataram, Garda Asakota.-
Pemerintah
memiliki skema baru dalam pencairan dana rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap
91 ribu rumah warga rusak berat terdampak gempa beberapa waktu lalu. Jika
sebelumnya berkembang informasi dana sebesar Rp50 juta untuk rumah warga rusak
berat yang terdampak gempa itu akan ditransfer pemerintah langsung kepada
rekening pemilik rumah. Namun berkembang skema baru jika dana tersebut akan ditransfer
terlebih dahulu kepada rekening Kelompok Masyarakat (Pokmas) dan kemudian akan
ditindaklanjuti Pokmas kepada kontraktor bangunan yang akan membangun rumah
warga.
“Selama
ini berkembang persepsi yang keliru tentang pencairan seakan-akan pencairan ini
akan dilakukan setiap individu yang punya rekening. Ini bahaya, karena setelah
diteliti, jangan sampai cair kemudian bisa dieksekusi, tapi nanti akan ada
masalah dikemudian hari. Namanya saja pegang uang, bisa saja hilang atau
digunakan untuk keperluan lain. Nah ini nanti bisa bermasalah dikemudian hari,”
kata Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, kepada sejumlah wartawan usai
menggelar rapat tertutup dengan Menteri Puan Maharani, Kapolri, dan sejumlah
pejabat tinggi lainnya di Ruang Rapat Utama Gubernur NTB, Kamis 17 Oktober
2018.
Dikatakannya,
proses pencairan dana rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga terdampak gempa
itu, akan dilakukan Pemerintah dari Bank BRI kemudian akan ditransfer ke
rekening Pokmas. “Jadi tugas kita semua adalah memastikan Pokmas itu terbentuk,
kalau Pokmasnya terbentuk, pertanggungjawabannya juga nanti gampang. Jadi tidak
setiap individu akan memberikan laporannya, cukup hanya satu saja yakni Pokmas,”
cetusnya.
Menurutnya, masing-masing Pokmas yang terbentuk itu akan beranggotakan 20 orang sampai 30 orang yang
kemudian selanjutnya akan memufakati penggunaan dananya sekaligus melakukan
pengawasan terhadap penggunaan anggarannya. Jadi saat sekarang ini, menurutnya,
sudah tersedia anggaran untuk lebih dari 10 ribu unit rumah yang rusak berat
dan proses transfernya akan langsung ditransfer ke rekening Pokmas
masing-masing.
“Seperti di Sumbawa Barat itu sudah terbentuk sekitar 56 Pokmas
yang siap menerima transfer anggarannya dari BRI. Di Lotim sekitar 100 Pokmas
sudah terbentuk dan hampir disemua wilayah terdampak, soal Pokmas ini sudah
hampir clear,” imbuhnya. (GA. Imam/Ese*)