Adi Baiquni |
Jakarta, Garda Asakota.-
Pilkada di Kota Bima pertarungannya sengit diluar dugaan dapat di menangkan pasangan Lutfi-Feri. Padahal Lutfi ini disepelekan oleh para aktivis terutama elite-elite di Kota Bima pada saat itu. Menurut politisi muda Partai Golkar Adi Baiquni menyatakan ada hal yang unik dari kemenangan Lutfi ini. Baginya Lutfi ternyata memiliki strategi yang matang sehingga mampu memobilisir dan menggerakkan kekuatannya sehingga dalam kegiatan politiknya efektif.
“Artinya kenyataan ini menjadi kejutan bagi publik dimanapun. Lutfi orang biasa saja, tapi bisa memenangkan pertarungan sengit. Inilah yang menjadi pelajaran buat kita bahwa sesuatu yang di anggap tidak mampu faktanya bisa menagkan pertarungan,” ujarnya saat dihubungi, Minggu, (8/7).
Menurut fungsionaris DPP partai Golkar ini kemenangan Lutfi harus di maknai kemenangam masyarakat Kota Bima. Bukan kemenangan kelompok atau elite tertentu. "Dia sebagai simbol mantan ektivis 98, ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya pribadi dan yang mau berjuang. Kedepan tinggal masyarakat mengawal kepemimpinannya, ini harus kita support bersama untuk masa depan Kota Bima,” imbuhnya.
Kendatipun ada pihak yang belum terima kemenangan Lutfi. Adi Baiquni menuturkan hal tersebut sebagai dinamika yang sah-sah saja. Akan tetapi sambung dia, jika masih di anggap sengketa, ada wilayah-wilayah hukum yang berlaku menjadi pangkalnya.
“Tapi pada prinsipnya bahwa proses Pilwali ini harus kita apresiasi. Berjalan damai dam aman,” tegasnya. "Ajakan saya sih, buat pihak-pihal yang masih belum terima kita harus realistis. Janganlah kita hanya berkutat di bagian konfliknya saja toh itu merugikan kita semua. Jadi kedepan kita harus cepat move on-nya untuk kerjasama,” pungkasnya. (GA. 212*)