-->

Notification

×

Iklan

Hilangkan Pemikiran Ekstrim Dalam Beragama, Munculkan Pemikiran Moderasi Islam Untuk Membangun Peradaban

Saturday, July 28, 2018 | Saturday, July 28, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-07-28T00:10:20Z
Gubernur NTB, DR TGKH M Zainul Majdi, dalam acara pembukaan Konferensi Ulama Internasional di Islamic Center NTB, Jum'at 27 Juli 2018.

Mataram, Garda Asakota.-

Gubernur NTB, DR TGKH M Zainul Majdi, menyatakan tumbuh suburnya pemikiran ekstrim dalam beragama menyebabkan Negara-negara seperti Suriah, Irak, dilanda peperangan yang berkepanjangan. “Akibat dari peperangan yang berkepanjangan itu yaitu hancurnya peradaban-peradaban yang telah dibangun dengan fondasi yang kokoh,” ujar pria yang merupakan Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia saat membuka Konferensi Ulama Internasional di Islamic Center NTB, Jum’at 27 Juli 2018.

Solusi untuk mengakhiri peperangan dikalangan Negara-negara Islam itu menurutnya adalah menghilangkan pemikiran ekstrim dalam beragama dan menumbuh-suburkan pemikiran Islam Moderat atau Wahsatiyatul Islam.

Islam moderat atau washatiyatul Islam, yang selama ini berkembang di dunia, dalam prespektif Ahlussunah wa Jama'ah, akan memberikan kedamaian dalam kehidupan umat manusia. Terlebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di hadapan ratusan delegasi dari 21 negara di dunia tersebut, termasuk mantan Rektor Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir Dr. Ibrahim Hudhud, Gubernur menyebut, hilang pemahaman moderasi Islam menyebabkan peperangan dan perpecahan. Bahkan, berkembangnya paham Islam yang mengedepankan ekstrimisme, akan berujung pada tindakan terorisme.

Gubernur juga menegaskan bahwa pemikiran ahlusunah Wal jamaah, melalui pendiri pendiri nya, telah banyak melahirkan karya yang tidak hanya bermanfaat bagi umat. Namun juga memberikan manfaat besar bagi seluruh elemen bangsa di Indonesia.

"Ketika moderasi Islam mulai dilupakan, ketika tidak lagi menjadikan washatiyatul Islam sebagai poros pemikirannya, maka mulailah terasa kegelisahan di tengah-tengah kita," ungkap Gubernur yang lebih dikenal Tuan  Guru Bajang (TGB) itu.

Gubernur yang juga Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia menyatakan bahwa seluruh anak bangsa hendaknya mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di sebagai negara Islam akhir-akhir ini. Yaitu, hilangnya pemikiran Islam moderat, yang di satu sisi tumbuh subur pemikiran ekstrim, menyebabkan negara negara, seperti Syuria, Iraq, dilanda peperangan yang berkepanjangan.

"Apa akibat dari itu semua, yaitu hancur peradaban peradaban yang telah dibangun dengan fondasi yang kokoh," jelas TGB.

Karena itu, Gubernur TGB mengajak seluruh umat, bahkan seluruh elemen bangsa, untuk menjadikan moderasi Islam ini sebagai perekat persatuan, di tengah keberagaman yang berkembang di Indonesia.

"Mari kita rapatkan barisan, mari kita kokohkan persaudaraan. Rasanya yang mampu merekatkan itu semua adalah pemikiran washatiyatul Islam," ajak TGB. (*).


×
Berita Terbaru Update