-->

Notification

×

Iklan

Hari Ini Mecidana Film Gelar Casting Film La Hila

Sunday, July 29, 2018 | Sunday, July 29, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-07-29T00:22:44Z



Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

Mecidana Production satu-satunya rumah produksi di Bima NTB yang getol membuat film indie berencana akan menggarap sebuah film yang diangkat dari cerita rakyat Donggo, La Hila. Sebagai bukti keseriusannya, pagi ini sekitar pukul 09.00 Wita Minggu (29/7) Mecidana Film akan menggelar acara casting film La Hila di Komodo Hotel dan Cafe. "Kami telah mengundang kawan kawan berbakat untuk ambil bagian dalam acara casting film ini," ungkap Pembina MD Film, Arif Rahman, SE, kepada wartawan.

Salah satu tujuan dari casting, kata dia, untuk menentukan siapa kira-kira yang akan menjadi pemain flm yang tepat berdasarkan karakter dan alur cerita Film La Hila. Sebelumnya, MD Film telah membuka pendaftaran bagi warga masyarakat 3 daerah yang berminat untuk terlibat dalam penggarapan film tersebut mulai tanggal 21 Juli 2018  di sekretariat Mecidana Production di Lingkungan Tolobali Kelurahan Sarae Kota Bima dan di Hotel dan Cafe Komodo. "Kriterinya tidak ribet, boleh pria maupun wanita, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa. Pokoknya segala umur. Dan InshaAllah,  castingnya akan kami gelar di Hotel dan Cafe Komodo hari ini, Minggu (29/7) pukul 09.00 Wita,” papar pria yang akrab dikebal Ari Ipan ini.

Pihaknya sengaja menggelar Open Casting film La Hila, karena nanti akan dibuat secara kolosal. Hasil open casting nanti juga akan ditentukan pemeran utama La Hila, untuk menyesuaikan karakter La Hila. "Kita ingin film ini maksimal agar layak ditonton untuk semua kalangan,” inginnya.

Ari menjelaskan, Mecidana Production mulai menggarap Film Indie tahun 2012 lalu. Selama itu, mereka terus berproses dan belajar dengan terus membuat karya. Karena era yang modern ini, ia berpikir sangat penting mengangkat khasanah dan citra Bima di mata nasional melalui perfilman, dengan memanfaatkan perkembangan media. Sejumlah karya mereka yang cukup diminati yakni Film Dinding Hutang, Para Kesatria Bima, Bantu Angi, Jangan Ngeyel, Takangka, Nuntu Talu, Mpama Mpengo dan Modus. "Kami berharap dapat memaksimalkan SDM yang ada ditingkat Lokal ini. Sekaligus, mempublikasikan kekayaan budaya Bima melalui media perfilman,” kata pria yang pernah bekerjasama dalam pembuatan Film dokumenter Samada Rasa 5 episode dengan salah satu tv swasta nasional itu. Menurut dia, membuat Film La Hila ini mimpi sejak dulu. La Hila merupakan cerita rakyat yang cukup terkenal. Memiliki pesan moral dengan berbesar hati mengalah daripada harus terjadi pertumpahan darah. "Ceritanya kan La Hila ini jadi rebutan pangeran. Dari pada pecah peperangan, lebih baik La Hila mengalah,” urainya.

Pada Film La Hila juga sambung Ari, menggambarkan khasanah Bima zaman dulu. Sehingga terbesit harapan, kekayaan khasanah ini tidak tergerus zaman. "Jenis Film cerita rakyat seperti ini sedang digandrungi oleh pasar Internasional,” tambahnya. Pada kesempatan tersebut, Ari menyampaikan terimakasih atas perhatian dan bantuan Pemkab Bima. Karena produksi Film La Hila juga sejalan dengan misi Pemkab Bima dalam pengembangan khasanah kerifan lokal budaya dan pariwisata daerah. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update