-->

Notification

×

Iklan

Fenomena Minimoon Dapat Dinikmati di NTB Pada 28 Juli 2018

Thursday, July 19, 2018 | Thursday, July 19, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-07-19T10:05:19Z


Mataram, Garda Asakota.-

Masyarakat Provinsi NTB kembali akan bisa menikmati terjadinya fenomena alam yang disebut Gerhana Bulan Total (GBT) atau yang dalam istilahnya disebut Minimoon. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena GBT diperkirakan akan kembali terjadi pada tanggal 28 Juli 2018 setelah Gerhana Bulan Total tanggal 31 Januari 2018 lalu.

“GBT 28 Juli 2018 adalah fenomena astronomi terlama abad ini yakni akan berlangsung selama 103 menit pasca kejadian yang sama terjadi pada tahun 2011 yang berlangsung selama 100 menit. Dan fenomena GBT ini dapat dinikmati langsung dari Indonesia termasuk di NTB,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, SP MM., kepada sejumlah wartawan, Kamis 19 Juli 2018.

Berdasarkan data BMKG, GBT tersebut dapat dilihat dari wilayah Indonesia, di Samudra Pasifik bagian Barat, Australia, Asia, Eropa, Afrika, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Amerika Selatan. Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 kali ini merupakan Gerhana Bulan Total yang istimewa, sebab bertepatan dengan terjadinya Minimoon, yaitu ketika posisi bulan berada pada titik terjauh dari bumi atau yang biasa disebut dengan apogee dengan jarak 406.223 kilometer. Hal ini menyebabkan bulan pada saat purnama sebelum terjadinya Gerhana terlihat lebih kecil dari biasanya dan bahkan apabila dibandingkan dengan Supermoon pada tanggal 31 Januari 2018 dimana posisi bulan berada pada titik terdekat dengan bumi atau biasa disebut dengan perigee.

“Sehingga dapat dipastikan, kemungkinan untuk terjadinya pasang air laut akibat fenomena GBT ini sangat kecil mengingat GBT atau Minimoon atau posisi bulannya berada pada posisi yang jauh dari Bumi atau berada pada titik Apogee. Akan sangat berbeda jika posisinya berada pada posisi perigee,” timpalnya.

Selain itu keistimewaan dari Gerhana Bulan Total kali ini adalah merupakan Gerhana Bulan Total terlama dalam abad ini, yaitu mulai kontak awal Gerhana mulai sampai dengan berakhir kurang lebih selama 6 jam 17 menit. Bila dibandingkan dengan Gerhana Bulan Total pada tanggal 31 Januari 2018 yang hanya berlangsung selama 5 jam 20 menit.



Peta Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 untuk Pengamat di Indonesia Sumber: www.bmkg.go.id

Berdasarkan gambar di atas, pengamat yang berada di wilayah semakin barat maka akan memiliki kesempatan untuk melihat seluruh proses Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018. Pengamat yang berada di sebelah timur garis U3, yaitu Papua hanya akan dapat mengamati Gerna Bulan Total dari awal hingga fase total berlangsung. Adapun pengamat yang berada di antara U3 dan U4, yaitu Maluku, Maluku Utara, Pulau Sulawesi, dan NTT bagian Timur akan dapat mengamati Gerhana Bulan Total dari awal gerhana hingga fase gerhana sebagian berakhir. Untuk pengamat yang berada di antara U4 dan P4, yaitu NTT bagian Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara bagian Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, NTB, Bali, Pulau Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, sebagian besar Jambi dan Riau, serta Bengkulu bagian Selatan, akan dapat mengamati Gerhana Bulan Total dari awal gerhana hingga fase gerhana penumbra berlangsung. Sedangkan seluruh fase gerhana akan dapat teramati oleh pengamat yang berada di sebelah Barat P4, yaitu Bengkulu bagian Utara, Riau bagian Barat, sebagian besar Sumatera Barat dan Sumatera Utara, serta Aceh. (GA. 211/215*).


×
Berita Terbaru Update