-->

Notification

×

Iklan

Mori Hanafi: Pacuan Kuda, Tradisi Unik di Kota Bima

Monday, May 7, 2018 | Monday, May 07, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-05-07T01:47:42Z
Mori Hanafi bersama para Joki cilik di arena Pacuan Kuda Sambinae Kota Bima.

Kota Bima, Garda Asakota.-

 Kejuaraan pacuan kuda dalam rangka HUT Kota Bima ke-16 PORDASI Cup dihelat di arena pacuan kuda Sambinae, Minggu (6/5). Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Mori Hanafi, ikut hadir menyaksikan pembukaan acara ini. Di matanya, pacuan kuda merupakan sebuah tradisi unik turun menurun yang hingga kini masih dipertahankan masyarakat yang tinggal di Pulau Sumbawa, termasuk di Kota Bima. "Yang menarik dari pacuan kuda ini tidak menggunakan joki dewasa. Di sini, joki yang digunakan adalah joki anak-anak yang berumur sekitar 6-12 tahun, dan dikenal dengan sebutan Joki Cilik," ungkap Muti’ah Murni, SH, M.Kn, Juru Bicara Mori Hanafi.

Seperti dilaporkan oleh ketua panitia, kejuaraan ini diikuti sebanyak 450 ekor kuda pacu se-Pulau Sumbawa. Antusias dari pemilik kuda pun sangatlah luar biasa. Pada kesempatan itu, Mori Hanafi juga menyempatkan diri untuk melihat kondisi lapangan pacuan kuda yang kurang memadai. Oleh karena itu Mori Hanafi siap untuk membantu membangun lintasan pacuan kuda yang lebih layak dan kontur tanah yang lebih padat sehingga nantinya laju kuda bisa menjadi lebih kencang. Selain permasalahan arena pacuan kuda, Mori Hanafi juga konsen terhadap pendidikan para joki cilik, sehingga ke depannya pemberian beasiswa terhadap joki cilik yang berprestasi juga dapat dijadikan salah satu program dari Ahyar - Mori.

“Pacuan kuda ini merupakan budaya yang harus dilestarikan, karena ini merupakan ajang silaturrahmi, persahabatan dan sportifitas. Dimana setelah perlombaan tidak ada dendam sama sekali antar para petarung, jadi disini sportifitas sangat dijunjung tinggi sesuai dengan philosofi budaya pacuan kuda”, demikian ungkap Mori Hanafi pada sejumlah wartawan di arena pacuan kuda. (*)

×
Berita Terbaru Update